Bos Narkoba Los Choneros Kabur? Krisis Darurat Nasional di Ekuador!

- Jumat, 12 Januari 2024 | 06:01 WIB
Bos Narkoba Los Choneros Kabur? Krisis Darurat Nasional di Ekuador!

HALLO.DEPOK.ID - Bos Narkoba Los Choneros Kabur, Krisis Darurat Nasional di Ekuador: Ancaman Teroris dan Perang yang Mencekam.

Ekuador, 10 Januari 2024 - Presiden Ekuador, Daniel Noboa, mendapati dirinya harus menghadapi krisis darurat nasional ketika bos narkoba berbahaya, Jose Adolfo Macias alias Fito, melarikan diri dari penjara pada akhir pekan lalu.

Kejadian ini memicu respons darurat dari pemerintah, menimbulkan ketegangan tinggi di seluruh negeri.

Pencarian Berbahaya di Bawah Darurat Nasional

Presiden Noboa, sebagai respons atas pelarian Fito, segera mengumumkan status darurat nasional dan memberlakukan aturan jam malam.

 

Baca Juga: Polisi Tangkap 6 Pelaku Curanmor di Depok, Residivis dan Satpam Kompleks Terlibat



Selain itu, ia memobilisasi tentara untuk mengintensifkan pencarian terhadap Fito selama 60 hari.

Keputusan ini bertujuan untuk menangkap kembali sosok yang dianggap sebagai ancaman serius bagi keamanan negara.

Roberto Izurieta, juru bicara kepresidenan Ekuador, menekankan bahwa kekuatan penuh negara dikerahkan untuk menemukan Fito.

"Dia adalah individu yang sangat berbahaya dan cenderung melakukan aktivitas terorisme.

Pencarian terus berlanjut, dia akan ditemukan.

Dia harus ditemukan," tegas Izurieta.

Status Darurat, Dukungan Politik, dan Ancaman Teroris Narkotika

 

Baca Juga: Polisi Tangkap R di Jogyakarta Tersangka Pemutilasi Mayat Dalam Koper Merah di Bogor

 

Dibawah status darurat, angkatan bersenjata Ekuador mendapatkan dukungan politik dan hukum untuk menghadapi apa yang disebut sebagai "teroris narkotika." Presiden Noboa menegaskan bahwa negaranya tidak akan bernegosiasi dengan teroris, dan mereka akan terus berjuang hingga perdamaian kembali ke seluruh warga Ekuador.

Geng narkoba, dalam merespons tindakan pemerintah, mendeklarasikan perang dan mengancam akan mengeksekusi warga serta pasukan keamanan.

Tindakan mereka tidak hanya sebatas ancaman, namun juga melibatkan serangan langsung, kerusuhan di penjara, ledakan di tempat umum, dan penyerbuan terhadap stasiun televisi dengan menyandera jurnalis.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: depok.hallo.id

Komentar