SINERGI JATIM, Perhelatan debat Pilpres ketiga akhir pekan kemarin menjadi sorotan publik.
Sebab, ajang yang seharusnya menjadi wadah untuk adu gagasan justru digunakan untuk saling serang terutama bagi Calon Presiden (Capres) 02 Prabowo Subianto.
Seperti yang dilakukan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Bahkan lebih dari itu Anies sejak awal sudah menyudutkan Prabowo selaku Menteri Pertahanan (Menhan) soal anggaran Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Baca Juga: Peneliti Nilai Prabowo Berkinerja Cepat Soal Diplomasi Pertahanan
"Sebaiknya mereka itu memaparkan konsep-konsep yang ditawarkan, bukan malah menyerang dan menjatuhkan moril Pak Prabowo," kata Peneliti Senior Lembaga Survei Jakarta (LSJ) Fetra Ardianto.
Fetra melihat, tidak ada satu kandidat pun yang memaparkan secara spesifik terkait gagasan yang ditawarkan dalam debat bertema pertahanan, ketahanan, keamanan, geopolitik, dan hubungan internasional tersebut.
Anies dan Ganjar hanya fokus menjatuhkan Prabowo dalam debat kemarin, sehingga point utama dalam debat tidak terealisasikan.
Baca Juga: Prabowo Capres Visioner Perkuat Ekonomi dan Geopolitik Indonesia
Seharusnya, Anies dan Ganjar bisa memaparkan soal-soal kebijakan yang akan dilakukannya dalam menghadapi permasalah tersebut. Terlebih, Anies yang mengusung perubahan harusnya memberikan konsep-konsep terbaru untuk memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia.
"Saya tidak melihat dari paslon ini yang benar benar menjelaskan bagaimana pandangan Indonesia ke depannya dalam hubungan internasional, konsep pertahanan dan pembaruan ke depannya," ucap lulusan Magister Hubungan Internasional dari Universitas Paramadina tersebut.
Terkait hal tersebut, pemahaman Anies dan Ganjar soal tema debat menjadi dipertanyakan. Sebab, keduanya hanya fokus untuk menjatuhkan Prabowo, dan tidak memberikan kebijakan yang akan dilakukannya jika terpilih nanti.
Baca Juga: Prabowo Ambil Langkah Tepat Tak Sembaran Buka Data Pertahanan
Artinya, secara tidak langsung Anies dan Ganjar memang hanya ingin menjatuhkan Prabowo dengan cara menyerang personalnya. Hal itu dilakukannya, untuk menjatuhkan Prabowo di mata publik.
"Hanya lebih banyak menyerang secara personil bukan spesifik menjawab bagaimana
pandangan HI kita, pandangan geopolitik kita, bagaimana pandangan terkait dengan
pertahanan dan keamanan ala indonesia itu sendiri gitu," pungkasnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinergijatim.com
Artikel Terkait
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Bocor, Sudirman Terpidana Kasus Vina Terciduk Lagi Asik di Hotel bukan di Sel, Benarkah?
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!