Presiden Jokowi Singgung Data Pertahanan Tak Sembarang Dibuka, Ganjar: Ada di Website

- Rabu, 10 Januari 2024 | 11:40 WIB
Presiden Jokowi Singgung Data Pertahanan Tak Sembarang Dibuka, Ganjar: Ada di Website

paradapos.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut data pertahanan negara tidak boleh dibuka ke publik.

Menurut Ganjar, data terkait pertahanan bisa dilihat di situs resmi Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

Baca Juga: Jepang akan Menambah Cadangan Anggaran demi Bantuan Gempa Bumi pada Fiskal 2024 2025

Menghadiri acara DEMOKR[E]ASI yang digelar di Gedung Serbaguna Senayan Jakarta, Ganjar mengatakan, "Ada datanya di Kemenko Polhukam, terbuka itu di website."

Ganjar mengaku ingin mendapat jawaban hanya dari calon presiden, Prabowo, yang juga menjabat Menteri Pertahanan.

"Saya butuh jawaban saja, kalau memang tidak bisa kan dia (Prabowo) jawab `tidak bisa dibuka pak'," katanya.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Pemungutan Suara Pemilu 2024 Untuk WNI di Luar Negeri

Wacana informasi dan data pertahanan dan keamanan negara mengemuka sejak Minggu (7 Januari), saat debat calon presiden ketiga yang digelar di Istora Senayan, Jakarta.

Debat selama 150 menit ini membahas isu-isu yang berkaitan dengan pertahanan, keamanan, geopolitik dan hubungan internasional.

Dalam debat tersebut, calon presiden Anies Baswedan menilai penyediaan alutsista saat ini hanya berdasarkan preferensi pihak tertentu, tanpa memperhitungkan preferensi terkait kebutuhan di masa depan.

Baca Juga: Suami dari Aktris Korea Sa Gang Meninggal Dunia, Kabar Sudah Dikonfirmasi Agensi

Menurut Anies, pengadaan pertahanan Indonesia perlu beradaptasi dengan berbagai ancaman yang ada saat ini, antara lain ancaman peretasan, perjudian online, dan serangan teroris.

Calon Presiden Ganjar Pranowo menyampaikan hal senada.
Dia mengatakan, rencana pengadaan alutsista perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing matra TNI.

Ganjar mengatakan dia baru-baru ini menghubungi seorang pejabat tinggi militer yang mengaku mendirikan gudang untuk menyimpan senjata yang tidak digunakan. ***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: alonesia.com

Komentar