paradapos.com - Menjalankan arahan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Jurkamnas TPN Ganjar-Mahfud, Oktafiandi terus melakukan kerja-kerja kerakyatan. Seperti menyapa masyarakat baik melalui forum-forum diskusi maupun secara door to door.
Setelah berkeliling di Jawa Barat, Oktafiandi menemukan banyak warga yang mengeluhkan minimnya fasilitas kesehatan (Faskes), sehingga harus dirujuk ke Purwokerto, Jawa Tengah. Hal ini disampaikan ketika mengukuhkan dan melaksanakan Training of Trainer (ToT) tim Baraya Kang Okta (BKO) Kecamatan Pamarican dan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
"Di samping fasilitas kesehatan yang minim, nakes (tenaga kesehatan) juga tidak memenuhi, sehingga antrian untuk berobat jadi panjang, dan juga ketika dirujuk ambulans susah," kata Oktafiandi pada Senin (8/1) di Ciamis, Jawa Barat.
Baca Juga: Pemkab Nganjuk Siapkan Terminal Anjuk Ladang Layani Trayek Tujuan Bandara Internasional Dhoho Kediri
Oktafiandi mengaku sangat prihatin atas kesulitan yang dirasakan warga. "Saya merasakan apa yang dirasakan oleh masyarakat, karena saya pernah mengalami hal itu ketika saya kecil, ayah saya sakit dan tidak ada ambulans mau dibawa ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia," tuturnya.
Oktafiandi menjelaskan, kesulitan yang dirasakan warga Jabar tersebut merupakan kesulitan yang juga banyak dirasakan rakyat Indonesia lainnya. "Selama di Kemenkes saya bersama Pak Terawan berkeliling di seluruh Indonesia menemukan hal serupa," jelasnya.
Oktafiandi yang juga merupakan caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI Dapil Jawa Barat ini menerangkan, komitmen Ganjar-Mahfud untuk program 1 Desa 1 Faskes disambut baik oleh masyarakat.
"Saya berjanji kepada masyarakat untuk membantu 1 kecamatan 1 ambulans. Ketika Pak Ganjar terpilih dan saya terpilih menjadi anggota DPR," janjinya.
Baca Juga: Dul Jaelani: Gejolak Anak Muda, Ingin Lepas dari Bayang-bayang Orang Tua
"Saya tidak akan ambil gaji saya selama 1 tahun untuk merealisasikan ambulans di setiap kecamatan di Ciamis, Kuningan, Banjar, dan Pangandaran," sambungnya.
Selain faskes, Oktafiandi juga menerima keluhan terkait pupuk yang sulit ditemukan oleh petani. Menurutnya, Ganjar-Mahfud punya komitmen yang sungguh-sungguh terhadap pertanian.
Ganjar-Mahfud menurut Oktafiandi, berjanji kalau pupuk subsidi jumlahnya tidak akan dikurangi dan akan memperbaiki pengelolaan data agar pupuk subsidi bisa tepat sasaran, sehingga bisa menghasilkan ketahanan dan kedaulatan pangan.
"Datanya akan diperbaiki agar penyalurannya tepat sasaran. Sambil mereka diedukasi oleh kawan-kawan penyuluh menggunakan pupuk berimbang, kedua pupuk organik sejatinya produksi kita sesuai dengan yang kita harapkan dalam ketahanan dan kedaulatan pangan kita," paparnya.
Lebih lanjut, Ganjar-Mahfud juga berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan petani lewat program pemutihan utang dan kredit macet yang sedang dihadapi petani.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Bocor, Sudirman Terpidana Kasus Vina Terciduk Lagi Asik di Hotel bukan di Sel, Benarkah?
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!