Pesan Habib Ja'far untuk Pelajar SMA di Dev-X Kemenag, Menikah Karena Siap dan Mampu, Bukan Sekadar Ingin Hindari Zina

- Senin, 08 Januari 2024 | 12:01 WIB
Pesan Habib Ja'far untuk Pelajar SMA di Dev-X Kemenag, Menikah Karena Siap dan Mampu, Bukan Sekadar Ingin Hindari Zina

 

JAKARTA, paradapos.com - Total seribu pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) se-Jabodetabek mengikuti Bimbingan Remaja Usia Sekolah Plus (BRUS ) di Jakarta.

Kegiatan ini, menjadi bagian acara Devotion Experience (Dev-X) yang digelar Kementerian Agama di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Sebagaimana dilansir kemenag.go.id, Senin (8/1/2024), acara bertema ''Siapkan Masa Depanmu, Rencanakan Nikahmu'' itu menghadirkan narasumber sejumlah selebritis.

Di antaranya, komika Arafah Arianti, Zaskia Adya Mecca, pendakwah Habib Ja'far, dan Instruktur BRUS Kemenag, Paman Dodo.

Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Kemenag, Agus Suryo Suripto, mengatakan, BRUS merupakan salah satu program kementeriannya guna mencegah nikah dini.

Baca Juga: Devotion Experience Kemenag, Candi Borobudur Kini Bisa Dilihat Lewat Pencitraan Virtual 360

Ini, sekaligus menjadi sarana edukasi penyiapan karakter dan kepribadian remaja untuk menghadapi kehidupan

Suryo menyampaikan, edukasi ini penting untuk menyiapkan generasi emas 2045. Ada dua aspek penting yang perlu dipersiapkan sebelum menikah, yaitu kesadaran dalam mengelola diri dan penguatan keagamaan.

''Pertama, persiapkan masa depan dengan membangun kesadaran dalam pengelolaan diri, setiap remaja mempunyai potensi diri harus bisa dikembangkan. Generasi muda punya masa depan yang harus diperjuangkan,'' ungkapnya.

''Kedua, perkuat pendidikan agama, karena agama merupakan benteng dari pergaulan dan lingkungan sosial yang tidak baik,'' lanjut Suryo. 

Baca Juga: 78 Pasangan Dinikahkan Massal oleh Kementerian Agama dalam Acara Dev-X

Sementara itu, pendakwah Habib Ja'far mengatakan, pernikahan seharusnya dilakukan karena kesiapan, bukan karena dorongan nafsu belaka.

Ia menekankan bahwa pengendalian nafsu seharusnya dilakukan melalui pengembangan potensi diri, bukan dengan menikah terlalu dini.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com

Komentar