Gagas Perdamaian Dunia, Kemenag Gelar Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin

- Jumat, 15 Desember 2023 | 22:20 WIB
Gagas Perdamaian Dunia, Kemenag Gelar Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin

JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan Konferensi Moderasi Beragama Asia Afrika-Amerika Latin (KMBAAA) di Kota Bandung, Jawa Barat, selama 4 hari pada 19-22 Desember 2023. Konferensi internasional ini akan membahas terkait perdamaian global.

Konferensi yang akan digelar di Gedung Merdeka atau Gedung penyelenggaran Konferensi Asia-Afrika 1955 dan Hotel Savoy Homann, Bandung, akan mengedepankan agama sebagai solusi atas berbagai konflik dan permasalahan di dunia.

Staf Khusus (Stafsus) Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo mengatakan, konferensi ini menjadi ikhtiar Kemenag dalam penguatan moderasi beragama di level global sekaligus ikut mengupayakan perdamaian dunia.

Baca Juga: UMKM Tertarik Produksi Seragam Batik Haji Bisa Ajukan Permohonan Izin ke Kemenag, Ini Syaratnya

"Menag Yaqut Cholil Qoumas telah mendapat mandat sebagai Ketua Pelaksana Sekretariat Bersama Penguatan Moderasi Beragama, berdasarkan Perpres No 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. KMBAAA menjadi forum strategis internasionalisasi Moderasi Beragama di kawasan Asia Afrika dan Amerika Latin," kata Wibowo di Jakarta, Jumat (15/12/2023).

Dalam penyelenggaraannya, Kemenag menggandeng Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah sukses menggelar kegiatan serupa serta menjadi daya tambah untuk memperkuat dialog antar-tokoh agama dunia.

Menurut Bowo, dalam konferensi ini tidak semata soal moderasi beragama, tapi juga dibahas sejumlah langkah strategis dalam rangka berpartisipasi dalam perdamaian global dan mencari penyelesaian terbaik atas konflik yang masih terjadi di sejumlah negara.

Baca Juga: Kemenag Gelar Call for Papers AICIS 2024, Bahas Peran Agama dalam Krisis Kemanusiaan Global

"Fakta ini perlu direspons karena ada kecenderungan konflik dunia semakin meningkat dan mengkhawatirkan. Dari Ukraina ke Gaza, perang dan krisis terus terjadi. Perang Israel dan Hamas di Gaza, bahkan dikhawatirkan menyebar ke seluruh Timur Tengah," ucapnya.

Eskalasi perang ini, kata Bowo, terus mengambil nyawa warga sipil, mengganggu penyediaan perawatan medis untuk menyelamatkan nyawa, mengacaukan layanan mendasar untuk bertahan hidup, dan meninggalkan banyak keluarga yang berduka atas hilangnya orang yang dicintai.

"Dunia memberikan reaksi atas konflik-konflik ini, namun dampaknya belum sesuai harapan. Sejumlah pemimpin negara belum berbicara secara terbuka tentang konflik yang sedang berlangsung ini. Apalagi, upaya Dewan Keamanan PBB membuat resolusi khusus tentang perang, juga gagal dengan veto Amerika Serikat," sebut Wibowo.

Kepala Badan Penelitian, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan (Balitbang Diklat) Kemenag Suyitno menjelaskan, konferensi yang mengangkat tema Religion And Humanity ini mengambil spirit Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung.

Menurut Suyitno, konferensi ini juga menjadi forum strategis dan berdampak bagi para pemimpin negara di Asia-Afrika dan Amerika Latin untuk bersatu menyuarakan dan mengupayakan penguatan peran PBB dalam menciptakan perdamaian abadi bagi seluruh dunia.

"Konferensi ini menjadi preliminary event untuk sebuah perhelatan yang lebih besar di 2024, yaitu Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika dan Amerika Latin. Sebagai preconference event, KMBAAA pada tahun ini mengundang enam negara anggota PBB yang berasal dari Global South, yaitu Brazil, Meksiko, Mesir, Saudi Arabia, dan Afrika Selatan,” jelas Suyitno.

Artikel asli: menit24.com

Komentar