SINERGI JATIM, Pengalaman serta memiliki latar belakang sebagai seorang Jenderal Bintang 3 TNI memberikan kemampuan khusu yang dimiliki Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Dia diyakini mampu memetakan dan menganalisis kekuatan geopolitik Indonesia .
Pengalaman Prabowo di TNI membawanya semakin memahami kondisi geopolitik Indonesia lebih dari siapapun.
Baca Juga: Elektabilitas Konkret Teratas, Prabowo-Gibran Makin Mantap Menang Pilpres 2024
Terkhusus, pemahaman Prabowo sangat dibutuhkan dalam urusan geopolitik pertahanan dan keamanan yang merupakan makanan sehari-harinya.
"Prabowo paling potensial punya kemampuan memetakan sekaligus menganalisis kekuatan-kekuatan geopolitik kita, apalagi dia juga Menhan untuk saat ini," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah.
Sehingga, dengan pemahaman tersebut, Dedi mengatakan bahwa Prabowo mampu menjaga kedaulatan pertahanan negara dari ancaman negara-negara lain.
Baca Juga: Kuasai Pembahasan, Prabowo Diyakini Terunggul di Debat Ketiga Pilpres 2024
Sebagai Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo banyak melakukan kerjasama diplomatik dengan negara-negara di dunia untuk memperkuat pertahanan dan keamanan.
"Prabowo memang sudah mengesankan terkait pemahaman politik luar negeri, hal ini karena ia sudah memiliki hubungan global sejak muda," ucapnya.
Lanjutnya, Prabowo sudah sangat mengesankan jika berbicara soal geopolitik pertahanan dan keamanan.
Baca Juga: Pengamat Nilai Kesukaan Figur Faktor Prabowo-Gibran Terkuat Dipilih Rakyat
Sehingga, pemahamannya soal politik internasional sangat layak mendapat pujian.
Beragam pencapaian Prabowo dalam melakukan diplomasi, salah satunya dengan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat dalam melakukan kerjasama pembelian alutsista canggih.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinergijatim.com
Artikel Terkait
Ketika Hasto Meminta Jokowi Diperiksa, KPK Menghindar: Nuansa Politik Yang Kentara
Saat Rakyat Teriak Adili, Habib Rizieq Shihab: Stop Presiden Prabowo Jangan Lindungi Jokowi Lagi!
ERA JOKOWI: Kebodohan Kolektif Dinilai Sebagai Kebenaran
Lebih Mudah Memprediksi Prabowo Gagal Daripada Akan Sukses