Biden Ditekan Ancaman Pembersihan Etnis di Gaza, Pernyataan Menteri Sayap Kanan Israel Mengkhawatirkan, 1,9 Juta Penduduk Palestina Mengungsi

- Kamis, 04 Januari 2024 | 10:40 WIB
Biden Ditekan Ancaman Pembersihan Etnis di Gaza, Pernyataan Menteri Sayap Kanan Israel Mengkhawatirkan, 1,9 Juta Penduduk Palestina Mengungsi

BICARA BERITA - Serangan Israel ke Gaza telah mengkhawatirkan banyak pihak bahwa mereka akan melakukan pembersihan etnis.

Tuduhan pembersihan etnis ini tentu saja bukannya tanpa alasan. Bombardir yang berlangsung selama hampir 3 bulan itu telah menewaskan puluhan ribu dan jutaan orang mengungsi.

Para pendukung HAM di Amerika Serikat telah mendesak Pemerintahan Biden untuk mengakhiri dukungan kepada Israel untuk mencegah pembersihan etnis yang terjadi atas penduduk Gaza.

Baca Juga: Buronan AS Senilai 5 Juta Dollar, Saleh al Arouri Pemimpin Hamas Tewas di Beirut, Lebanon: Israel Ekspor Kegagalan di Gaza ke Perbatasan Selatan

Israel telah melakukan tindakan pelanggaran HAM setelah beberapa anggota kabinet mereka mendukung gagasan untuk mendorong warga Palestina keluar dari Gaza.

Anggota kabinet dari kelompok sayap kanan Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich mengatakan pada minggu ini bahwa Israel harus mendorong emigrasi dari daerah kantong pesisir tersebut, yang merupakan tempat tinggal sekitar 2,3 juta penduduk Palestina.

Menurut PBB, serangan Israel ke Gaza telah mengakibatkan 1,9 juta warga Palestina mengungsi.

Baca Juga: Dituntut Lenyapkan Hamas, IDF Juga Berjuang Melawan Ketidaksabaran Pemerintah Israel, Panglima AD: Perang Gaza Akan Berlangsung Lama

“Jika ada 100 ribu atau 200 ribu orang Arab di Gaza dan bukannya 2 juta orang Arab, maka seluruh diskusi pada hari setelah perang berakhir akan sangat berbeda,” ujar Smotrich pada hari Minggu kemarin, yang menyerukan warga Palestina migrasi secara sukarela.

Sehari berikutnya, media Israel membuat laporan bahwa Itamar Ben-Gvir, Menteri Keamanan Israel, membuat seruan serupa, dengan mengatakan bahwa ini adalah solusi yang benar, adil, dan bermoral.

Pernyataan dua tokoh sayap kanan ini merupakan pernyataan paling baru dari pejabat penting Israel yang menyinggung prospek pemukiman kembali warga Palestina di luar Gaza.

Baca Juga: Kabar Duka Kembali Melanda Jepang, Pesawat Japan Airlines Terbakar Usai Tabrak Pesawat Lain

Para ahli HAM dan hukum telah memperingatkan bahwa pemindahan paksa merupakan kejahatan perang di bawah hukum internasional dan bisa menyebabkan pembersihan etnis.

“Ini tidak benar-benar sukarela ketika Anda mengebom rumah-rumah dan membuat seluruh penduduk kelaparan,” kara Rasha Mubarak, seorang aktivis Palestina di Amerika.

Mubarak menyampaikan kepada Al Jazeera bahwa pemerintahan Biden tidak hanya gagal mengutuk upaya para pejabat Israel untuk mengeluarkan warga Palestina dari gaza, namun juga berkontribusi pada perang dengan memberikan bantuan militer dan dukungan diplomatik kepada Israel.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaraberita.com

Komentar