Jokowi Saksikan Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Batubara di Kabupaten Cilacap

Tuesday, 2 January 2024
Jokowi Saksikan Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Batubara di Kabupaten Cilacap
Jokowi Saksikan Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Batubara di Kabupaten Cilacap

Teropongjateng, Cilacap – Bertambahnya populasi di Indonesia menyisakan persoalan sampah yang terus menumpuk.Mengatasi persoalan sampah, Cilacap mengeluarkan inovasi pengolahan sampah menjadi bahan bakar batubara.

Ya, hal ini menjadi proyek serius hingga mendapatkan pemantauan langsung dari Presiden RI Joko Widodo. Didampingi Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sujana, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), meninjau proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF), di Kecamatan Jeruklegi, Kabupaten Cilacap pada tanggal 2 Januari 2024.

Jokowi meninjau proses pengolahan mulai dari pencacahan hingga pengayakan di lokasi tersebut. Di hadapan Presiden dan Pj Gubernur, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Sri Murniyati memberikan penjelasan mengenai operasional TPST RDF dengan rinci.Sri menyampaikan, mesin RDF yang ada di TPST tersebut memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton.

Baca Juga: Eits, Ada Tradisi Unik di Desa Bener Kabupaten Semarang Setiap Tahun Baru

“Namun saat ini belum dimaksimalkan, sehingga baru 150 ton (sampah) per hari terolah,” ujarnya.

Dijelaskan, sampah yang terolah di lokasi tersebut berasal dari 14 kecamatan di Kabupeten Cilacap. Dari 150 ton sampah yang diolah, mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton per hari. Produk tersebut kemudian dimanfaatkan, untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen.

TPST RDF di Kecamatan Jeruklegi, dibangun di atas lahan seluas satu hektare. Pembangunannya merupakan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kabupaten Cilacap, PT Solusi Bangun Indonesia (SBI), Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Pemerintah Kerajaan Denmark.

Baca Juga: Libur Panjang Nataru, PT KAI Daop 4 Sekarang Catatkan Kepadatan Penumpang Capai

Sri mengatakan, penerapan teknologi RDF merupakan solusi untuk mengurangi tumpukan sampah, sehingga menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat. Selain itu, menjadi jalan keluar di tengah sulitnya mencari lahan untuk tempat pembuangan akhir.

Pada sisi lain, RDF juga membantu industri pengguna batu bara, seperti industri semen, untuk menurunkan emisi karbon. (ido)***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: teropongjateng.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini