paradapos.com - Presiden Xi Jinping menyatakan Reunifikasi Taiwan dan daratan China adalah “keniscayaan sejarah.”
Dilansir Reuters, Xi melontarkan pernyataan terkait Reunifikasi Taiwan ketika negara mini tersebut bersiap gelar pemilihan parlemen dan presiden yang kontroversial.
“Reunifikasi Taiwan atau penyatuan kembali tanah air adalah sebuah keniscayaan sejarah,” kata Xi dalam pidato Tahun Barunya pada hari Minggu.
Baca Juga: 7 Tips Mencegah Berat Badan Naik Selama Liburan Akhir Tahun
“Rekan senegaranya di kedua sisi Selat Taiwan harus terikat oleh tujuan yang sama dan berbagi dalam kejayaan kebangkitan bangsa China,” tambahnya.
Terjemahan resmi dari outlet berita negara Xinhua menggunakan ungkapan yang lebih sederhana, mengutip pernyataan Xi, “China pasti akan bersatu kembali, dan semua warga China di kedua sisi Selat Taiwan harus terikat oleh tujuan yang sama.”
Xi memberikan referensi singkat mengenai unifikasi dalam pesan tahun lalu, dengan hanya menyatakan bahwa orang-orang di kedua sisi Selat Taiwan adalah “anggota dari satu keluarga yang sama.”
Namun, Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen pada pertengahan Januari, dan jajak pendapat saat ini menunjukkan Wakil Presiden Lai Ching-te dari Partai Demokrat (DPP) yang berkuasa memimpin pemilihan presiden.
Baca Juga: Jangan Panik, Berikut Tips yang Dapat Anda Lakukan Saat Barang Bawaan Tertinggal di Kereta Api
Lai menggambarkan dirinya sebagai “pekerja untuk kemerdekaan Taiwan,” sementara Beijing memandangnya sebagai “penghancur perdamaian di Selat Taiwan,” menurut Kantor Urusan Taiwan China.
Taiwan telah memerintah sendiri sejak pasukan nasionalis yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek melarikan diri ke pulau itu pada tahun 1949, setelah mereka kalah dalam perang saudara melawan Komunis.
Posisi resmi Beijing adalah bahwa mereka akan berusaha untuk menyatukan kembali pulau itu dengan daratan China secara damai, sambil mempertahankan hak untuk menggunakan kekuatan militer jika diperlukan.
Xi tidak menyebutkan kekuatan militer dalam pidato Tahun Barunya. Bulan lalu, pemerintah China mengklarifikasi bahwa deklarasi kemerdekaan oleh Taipei “berarti perang.”
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: strategi.id
Artikel Terkait
Pasutri di Sidoarjo Diduga Bekerja Sama Cabuli Siswi SD Penyandang Disabilitas
Peringatan BMKG: Gempa Megathrust Mentawai-Siberut Tinggal Menunggu Waktu, Bisa Capai M 8.9
Bocor, Sudirman Terpidana Kasus Vina Terciduk Lagi Asik di Hotel bukan di Sel, Benarkah?
Cabut Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi, DPR: Jangan Buka Ruang Generasi Muda untuk Berzina!