paradapos.com – Teh talua atau teh telur merupakan minuman tradisional khas Sumatera Barat yang cukup populer di Indonesia.
Kepopuleran teh talua dinilai karena penyajiannya yang cukup unik dan rasanya yang lezat.
Teh talua sendiri dapat ditemukan dengan mudah di warung dan rumah makan Minang maupun Bukittinggi.
Baca Juga: Heboh, Produk Bersertifikat Halal Dilarang di India: Mengapa?
Rupanya, hidangan campuran antara teh dan telur ini memiliki cerita sejarah yang menarik.
Dikonsumsi oleh hampir seluruh laki-laki dan perempuan, teh talua merupakan minuman yang ada sejak nenek moyang orang Minangkabau.
Dilansir oleh paradapos.com dari artikel penelitian Eddi Novra dan Sri Ariani, teh talua telah ada sejak zaman pemerintahan Belanda saat terjadi tanam paksa.
Baca Juga: Khusus Jobseeker! Jepang Butuh 6,7 Juta Pekerja Asing, Kamu Tertarik?
Kala itu, penduduk Sumatera Barat dilarang oleh pemerintah Belanda meminum kopi sebab harga jual kopi tinggi.
Akibat dilarang minum kopi dan penduduk Sumatera Barat membutuhkan kecukupan energi, mereka mengambil sisa pemotongan teh dan mengumpulkan serbuk kasar teh yang tidak laku untuk dicampur dengan telur dan gula.
Masyarakat Sumatera Barat mengaku mengenal resep teh talua ini dari orang tua-tua terdahulu.
Baca Juga: Longsor di Kelok 17, Polres Limapuluh Kota Tutup Jalur Sumbar-Riau
Kisah sejarah teh talua versi lain mengatakan bahwa minuman tradisional ini dahulunya merupakan minuman khusus untuk kalangan orang kaya di Minangkabau.
Teh talua hanya dihidangkan saat pertemuan di kalangan pejabat, pedagang kaya, pengusaha dan perantau sukses yang sedang pulang kampung.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com
Komentar