Mahasiswa Tertipu Program Magang Merdeka MBKM, Berakhir Keteteran Kuliah Demi Bantu Kampus Kejar Target

- Minggu, 24 Desember 2023 | 07:40 WIB
Mahasiswa Tertipu Program Magang Merdeka MBKM, Berakhir Keteteran Kuliah Demi Bantu Kampus Kejar Target

paradapos.com - Tidak semua mahasiswa yang ikut program Magang Merdeka, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) punya pengalaman mujur seperti dapat uang saku dan rekognisi SKS.

Program Magang Merdeka MBKM Kemendikbud memang jadi primadona. Banyak cerita mahasiswa yang dapat uang saku yang cukup untuk menabung beli laptop idaman ketika mengikuti magang merdeka.
Selain itu, program magang merdeka MBKM ini juga bisa direkognisi menjadi 20 SKS.

Namun, ada juga mahasiswa yang merasakan pengalaman agak apes. Sejak program magang merdeka ini pertama kali bergulir pada 2020 silam, kampus-kampus memang berlomba untuk melibatkan mahasiswanya. Sebagai informasi, program Magang Merdeka ini memang terdiri dari dua kategori.

Kategori pertama adalah program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) yang mendapat pengawasan langsung dari Kemendikbud. Benefitnya, mahasiswa bisa mendapatkan Biaya Bantuan Hidup (BBH) hingga uang transport.

Baca Juga: Jadwal Buka Tutup Jalur Puncak Tanggal 24 - 26 Desember 2023, Arah Puncak Ada One Way Mulai Jam Berapa?

Sementara program kedua, merupakan magang mandiri yang dikoordinasikan oleh kampus. Kampus mengeksekusi program ini dari pendanaan dan penyelenggaraan namun masih tergolong program MBKM.

“Dulu, aku ikut Magang Merdeka dari kampus di perusahaan pembuatan software. Awalnya dapat janji magangnya bisa direkognisi jadi 20 SKS. Tapi akhirnya, kok nggak kejadian begitu,” keluh Roja (22), bukan nama sebenarnya, mahasiswa semester akhir di sebuah PTN.

Roja dan timnya mendapat pendanaan dari kampus sebesar Rp10 juta. Jumlah yang menurutnya tidak terlalu banyak mengingat dibagi ke 10 mahasiswa dan proses kerjanya selama enam bulan.

“Dan uangnya itu juga untuk mendukung produk dari program kami. Jadi luaran magang ada tiga, produk, HKI, sama buku,” ungkapnya.

Menjelang mulai semester 5 pada 2021 lalu, ia melakukan input 24 mata kuliah. Roja berasumsi, 20 di antaranya bisa transfer dari kegiatan magangnya di perusahaan pembuatan perangkat lunak selama enam bulan.

Beberapa pekan awal, ia pun fokus melakukan kerja di perusahaan tempatnya magang. Bidang yang ia kerjakan agak berbeda dengan jurusan kuliahnya. Sehingga, ia harus belajar banyak mengoperasikan program elektronika yang masih asing.

Baca Juga: CPNS 2024 Segera Dibuka, Benarkah Rekrutmen Tak Lagi Serentak Nasional? Ini Kata Menpan RB

MBKM bikin keteran dan dapat nilai C gara-gara kampus kejar target
Banyak kegagalan dalam proses uji coba membuat program. Meski lelah, mereka tetap semangat karena proses ini bernilai 20 SKS.

Namun, baru berjalan beberapa pekan, ia dapat kabar kalau janji di awal bahwa magangnya bernilai 20 SKS ternyata gagal terlaksana. Praktis, ia dan rekan-rekan harus kerja penuh waktu dari pagi sampai sore sambil menjalankan kuliah secara daring.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sewaktu.com

Komentar

Terpopuler