Benarkah konsumsi susu segar bisa cegah stunting pada anak, simak penjelasan dokter spesialis anak

Saturday, 3 February 2024
Benarkah konsumsi susu segar bisa cegah stunting pada anak, simak penjelasan dokter spesialis anak
Benarkah konsumsi susu segar bisa cegah stunting pada anak, simak penjelasan dokter spesialis anak


HARIAN MERAPI - Pemerintah sedang gencar menanggulangi stunting pada anak-anak.


Pellbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk memerangi stunting, di antaranya dengan program perbaikan gizi anak.


Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak RS Pondok Indah dr. Radhian Amandito, Sp.A. memberi tips mencegah stunting, antara lain mengonsumsi susu segar (fresh milk) pada anak usia enam bulan sampai dua tahun.

Baca Juga: Fakultas Peternakan UGM gelar pelatihan Juru Sembelih Halal, mulai dari teori hingga praktik


Menurutnya dengan mengonsumsi susu segar dapat memenuhi kebutuhan protein hewani dan mencegah risiko stunting.


Stunting sangat penting untuk dicegah di awal kehidupan, atau pada 1.000 hari pertama kehidupan dari kandungan hingga usia dua tahun. Pada titik ini pertumbuhan anak sangat signifikan dan kenaikan berat badan dan tinggi badan sangat cepat.

Sehingga orang tua harus memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memenuhi asupan kalori di 1.000 hari pertama dengan protein hewani termasuk susu.
​​​​
"Di atas enam bulan sampai dua tahun itu banyak pilihannya bisa dari makanan termasuk susu juga banyak pilihannya, 250 mililiter fresh milk bisa sebanding dengan 1 porsi ayam," ucap Radhian, dalam bincang-bincang kesehatan bersama Greenfields di Jakarta, Kamis (1/2).

Baca Juga: Peruntungan horoskop Shio Kuda sepekan mulai Minggu 4 Februari 2024, Anda melihat jalan yang jelas ke depan seiring dimulainya tahun Naga kayu

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, langkah paling tepat untuk memerangi stunting di Indonesia adalah mencukupi kebutuhan protein hewani seperti ayam, ikan salmon, daging sapi dan ditambahkan susu.

Menurut rekomendasi World Health Organization (WHO) terbaru, susu segar boleh diberikan pada anak mulai dari usia 6 bulan. Namun cara pemberiannya tidak langsung di minum tapi untuk olahan camilan berkalori seperti kue, puding atau makanan yang mudah dipegang atau finger food.

"Di WHO pun susu formula untuk MPASI tidak disarankan, yang disarankan memang fresh milk maupun susu pasteurisasi," tambah Radhian.

Fresh milk disarankan karena memiliki jumlah bakteri yang tidak terlalu banyak sehingga aman dan stabil jika dikonsumsi bayi. Kandungan nutrisi dan protein juga masih terjaga karena proses pengolahan hingga pengemasannya tidak terlalu lama terpapar dengan suhu panas.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn 4 Februari 2024: ada sedikit jawaban tentang mengapa selalu mengalami masalah dengan pasangan akhir-akhir ini

Sementara jika anak terus menerus diberikan susu formula hingga usia 12 bulan ke atas, akan terjadi overweight atau obesitas dan kalori yang berlebihan karena sudah dapat juga dari makanan.

Untuk memilih susu segar yang tepat, Radhian menyarankan untuk melihat komposisi dan jumlah kalori yang ada pada susu tersebut.

"6 bulan sampai 2 tahun butuh yang kalorinya cukup kurang lebih 1000 kalori untuk anak aktivitas normal. Kedua Bioactive milk components seperti whey protein, kalsium, lactoferin untuk pencernaan dan untuk imun. Dan ketiga cocok untuk masing-masing usia," katanya.

Baca Juga: Peruntungan horoskop Shio Macan sepekan mulai Minggu 4 Februari 2024, rencana mulai terbentuk dengan dimulainya tahun Naga kayu

Radhian menyarankan untuk anak usia 1-2 tahun bisa mengonsumsi susu segar sebanyak 250 mili liter perhari, dengan dibagi pada waktu tertentu seperti setelah bangun pagi, setelah makan siang, atau beberapa jam sebelum tidur.*

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini