paradapos.com - Imlek dan barongsai tidak dapat dipisahkan karena atraksi barongsai merupakan salah satu tradisi khas Imlek di Indonesia.
Ada satu gerakan utama dalam atraksi atau tarian barongsai yang disebut lay see. Ini adalah salah satu dari gerakan yang ada pada tarian barongsai dan merupakan gerakan inti, karena hampir 50% tarian barongsai adalah gerakan ini.
Gerakan utama atau inti lay see ini terkait dengan gerakan ketika barongsai atau singa itu memakan amplop berwarna merah, amplop khas Imlek.
Kata Barongsai sendiri merupakan gabungan dari kata Barong yang berasal dari bahasa Jawa dan kata Sai dari dialek Hokkian yang juga berarti singa.
Sedangkan jika meninlik dari KBBI, barong adalah tarian yang memakai kedok dan kelengkapan sebagai binatang buas yaitu singa, yang dimainkan oleh dua orang.
Dua orang itu satu ada di depan, yaitu di bagian kepala dan satu di belakang, yaitu di bagian ekor dipertunjukkan dengan cerita Calon Arang.
Dalam kebudayaan Cina, singa melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan keunggulan
Hal yang perlu diketahui dalam atraksi barongsai adalah hal yang melibatkan gerakan kaki yang menuntut kecepatan, kekuatan, dan keseimbangan kaki pemainnya.
Kekuatan tangan juga diperlukan untuk memainkan kepala barongsai atau mengangkat badan teman yang di depan.
Dalam atraksi atau tarian barongsai terpusat pada olah gerak tubuh yang di dalamnya ada unsur tarian, bela diri, dan akrobatik.
Dalam tarian atau atraksi barongsai terdapat delapan elemen atau pola dasar dalam atraksi barongsai yaitu tidur, membuka, bermain, pencarian, berkelahi, makan, penutup, dan tidur.
Dari delapan elemen itu yang menjadi gerakan utama yaitu Lay See, satu gerakan singa yang memakan amplop berwarna merah berisikan uang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: terpantau.com
Artikel Terkait
Olahraga Rutin: Kunci Mencegah Penyakit Kronis
Mental Health Check! Tips Self-Care Biar Tetap Waras di Dunia yang Ribet
Fast Food vs Fit Life: Cara Makan Enak Tanpa Guilt Trip
Glow Up Tanpa Stress: Rahasia Kulit Sehat dari Dalam