Pesona Maratua, Menjelajahi Surga Tersembunyi di Sisi Terluar Perairan Indonesia

- Sabtu, 27 Januari 2024 | 03:00 WIB
Pesona Maratua, Menjelajahi Surga Tersembunyi di Sisi Terluar Perairan Indonesia

paradapos.com - Maratua merupakan salah satu pulau dari gugus pulau Kepulauan Derawan, yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Pulau ini berada di Laut Sulawesi dan menjadi pulau terluar Indonesia yang berbatasan dengan Sabah di Malaysia Timur dan Filipina Selatan.

Dengan bentuk yang kecil, panjang, dan melengkung tajam seperti huruf U, Maratua terletak di sebelah selatan Kota Tarakan.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama Pasar Tematik Wisata Danau Ranau, Mendag Zulkifli Hasan Berikan Dukungan Penuh

Pulau ini memiliki luas daratan sekitar 384,36 kilometer persegi dan perairan seluas 3.735,18 km2, dengan populasi sekitar 5.000 jiwa atau sekitar 1.000 kepala keluarga.

Mayoritas penduduknya berasal dari suku Bajo yang bermigrasi dari Sulawesi Selatan ratusan tahun yang lalu, dan mereka tinggal di empat kampung, yaitu Bohe Silian, Payung-payung, Teluk Harapan, dan Teluk Alulu.

Pulau ini dikelilingi oleh beberapa pulau kecil, seperti Pulau Nusa Kokok, Bulingisan, Bankungan, Nunukan, Gosong Pasir, dan Pabahanan.

Baca Juga: Banggai Kepulauan, Surga Wisata Tersembunyi di Tengah Gugusan Pulau Provinsi Sulawesi Tengah

Meskipun terletak di tengah lautan dan berbatasan dengan negara tetangga, Maratua tidak mudah diakses. Ada dua cara untuk mencapai Maratua, yaitu melalui jalur laut dan udara.

Jalur laut dapat ditempuh menggunakan perahu cepat atau speedboat dari Dermaga Sanggam di Kota Tanjung Redeb, Berau, dengan waktu perjalanan sekitar tiga jam dari Tanjung Redeb dan 3,5 jam dari Tarakan.

Alternatif lainnya adalah berlayar dari Kota Tanjung Batu yang memakan waktu kurang dari satu jam ke Maratua.

Jalur udara dapat dimanfaatkan melalui penerbangan perintis dengan pesawat kecil seperti Cessna dan ATR-72 dari empat titik penerbangan, yaitu Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Balikpapan, Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Bandara Kalimarau Berau, atau Bandara Juwita Tarakan.

Penerbangan dilayani oleh maskapai Susi Air dengan jadwal pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu, dan membutuhkan waktu paling lama 1,5 jam. Sejak 2017, telah dibangun bandara perintis Maratua dengan landasan pacu sepanjang 1.600 meter dan lebar 30 meter serta terminal penumpang berkapasitas 36 ribu orang per tahun.

Keanekaragaman hayati di Maratua sangat tinggi, menjadikannya destinasi pariwisata yang menarik.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com

Komentar