Musim pancaroba, balita rentan terkena infeksi, begini pencegahannya

Friday, 26 January 2024
Musim pancaroba, balita rentan terkena infeksi, begini pencegahannya
Musim pancaroba, balita rentan terkena infeksi, begini pencegahannya



HARIAN MERAPI - Saat musim pancaroba, balita rentan terkena infesksi karena aktivitas di dalam ruangan.


Aktivitas di dalam ruangan akan mempercepat transmisi penyebaran kuman maupun virus.


Hal ini diingatkan dokter spesialis anak RS Universitas Indonesia dr. Rilie Armeilia Sp.A dalam diskusi kesehatan yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Baca Juga: Menyingkap Perjalanan Batin Ida Bagus Putu Purwa di Pameran Tunggal 'Lepas Kala'


Ia mengatakan anak kurang dari lima tahun atau balita lebih rentan terkena infeksi bakteri atau virus saat musim pancaroba karena sering beraktivitas di dalam rumah sehingga transmisi kuman lebih cepat menyebar.

"Biasanya kalau lembap atau hujan cenderung tinggal di dalam rumah, lebih banyak indoor daripada aktivitas di luar, dengan indoor orang banyak berkerumun di dalam ruangan itu transmisi kumannya lebih cepat apalagi kalau orang memiliki infeksi batuk pilek juga itu akan lebih berisiko," kata Rilie.

Rilie mengatakan transmisi kuman juga akan lebih cepat jika tidak diikuti dengan perilaku hidup bersih dan sehat di dalam rumah seperti tidak sering cuci tangan atau memegang benda yang dipegang orang lain.

Baca Juga: KPU DIY Lantik 83.524 Anggota KPPS, Kesehatan Petugas yang Tersebar di 11.932 TPS Bakal Dijamin

Tangan yang kotor lalu memegang hidung,mulut atau mata dapat lebih berisiko terpapar dengan pajanan kuman sehingga risikonya akan jauh lebih besar.

Ia mengatakan balita atau anak kurang dari 5 tahun memiliki daya tahan tubuh yang masih berkembang atau belum terlalu bagus dibandingkan dengan orang dewasa. Sehingga pada usia tersebut memang lebih rentan terkena infeksi virus maupun bakteri.

Selain itu, menurunnya daya tahan tubuh anak juga karena faktor lain seperti asupan makan dan gizi yang kurang atau buruk.

"Kalau gizi baik daya tahan tubuhnya mungkin lebih bagus daripada anak yang gizi buruk, itu yang memengaruhi daya tahan tubuh seorang anak," kata Rilie.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Hanya Menahan Siskaeee di Kasus Produksi Film Dewasa, Ini Alasannya

Selain gizi yang kurang, penyakit yang menyertai seperti anemia atau defisiensi vitamin D juga dapat memengaruhi daya tahan tubuh anak menghadapi musim pancaroba.

Terus ada penyakit yang menyertai mungkin anak ada penyakit anemia atau ada defisiensi vitamin d itu juga memengaruhi daya tahan tubuh.

Rilie mengatakan musim pancaroba memang kerap menyerang anak-anak karena ada beberapa kuman atau bakteri yang bisa bertahan lebih stabil jika pada suhu tertentu misalnya lembap atau hujan. Selain itu angin yang kencang juga memengaruhi penyebaran virus dan bakteri yang lebih cepat.

Baca Juga: Empat Ganda Putra Tembus Babak Perempat Final Indonesia Masters 2024

Rilie mengimbau para orang tua untuk lebih mewaspadai penyakit besar yang kerap muncul saat pancaroba yaitu infeksi saluran nafas, infeksi saluran cerna, infeksi kulit atau demam yang disertai dengan ruam-ruam di kulit, dan penyakit-penyakit yang ada faktor pembawa seperti demam berdarah yang dibawa nyamuk.*

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini