Awas! Musim Hujan dan Banjir, Waspada Penyakit Kencing Tikus Mengintai, Berikut Pencegahannya

paradapos.com - Memasuki musim hujan dengan intensitas yang cukup tinggi, mengakibatkan banjir yang terjadi di beberapa daerah.

Dampak dari banjir selain kerugian materi adalah adanya gangguan kesehatan pada masyarakat yang terdampak.

Salah satu penyakit yang perlu diwaspadai ketika musim hujan dan banjir adalah penyakit Leptospirosis atau penyakit kencing tikus.

Penyakit ini diakibatkan karena adanya kontak dengan binatang yang terkontaminasi bakteri Leptospira.

Baca Juga: Pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan IKN Terus Digiatkan, Apa Saja yang Sudah Selesai?

Tidak hanya tikus, beberapa hewan dapat menjadi sarana penyebaran bakteri Leptospira seperti anjing, babi, kuda, sapi, tikus.

Penyakit ini mudah menyerang ke kelompok rentan seperti anak-anak, orang tua dan orang dengan kekebalan tubuh lemah.

Seseorang yang terkena Leptospirosis akan mengalami demam, diare, sakit kepala, sakit perut, keringat dingin, mual dan juga ada bintik merah.

Dikutip dari laman jatengprov.go.id, menurut Kepala Dinas Pekalongan, Slamet Budiyanto, SKM, Mkes , penyakit kencing tikus masuk ke dalam tubuh manusia melalui selaput lendir, mata, hidung, kulit yang lecet, hingga makanan.

Baca Juga: Krisis Kekerasan Ecuador: Kartel Narkoba, Teror, dan Pertumpahan Darah Membuat Negara Ini Berada dalam Keadaan Perang

“Perubahan lingkungan seperti banyaknya genangan air, lingkungan menjadi becek, berlumpur, serta banyak timbunan sampah yang menyebabkan mudahnya bakteri leptospira berkembang biak. Namun demikian, masyarakat tidak perlu khawatir karena bisa dihindari dengan perilaku hidup bersih dan sehat,” ucap Budi.

Untuk mengurangi risiko terjangkitnya penyakit kencing tikus, pastikan bahwa Anda menjaga kebersihan lingkungan tempat Anda tinggal.

Apabila Anda harus menerjang banjir atau genangan air, usahakan memakai sarung tangan dan juga sepatu bot untuk meminimalisir masuknya bakteri.

Usahakan juga untuk menutup luka Anda dengan plester anti air sebelum terkontaminasi dengan air mengalir di alam bebas.