Perusahaan Penerbangan Inggris Kembangkan Bahan Bakar Pesawat yang Terbuat dari Kotoran Manusia

Monday, 8 January 2024
Perusahaan Penerbangan Inggris Kembangkan Bahan Bakar Pesawat yang Terbuat dari Kotoran Manusia
Perusahaan Penerbangan Inggris Kembangkan Bahan Bakar Pesawat yang Terbuat dari Kotoran Manusia

paradapos.com - SEBUAH perusahaan penerbangan baru telah memelopori bahan bakar jet yang seluruhnya terbuat dari kotoran manusia.

Para ilmuwan di laboratorium di Gloucestershire Inggris telah berhasil mengubah limbah menjadi kerosin, lapor BBC.

James Hygate, CEO Firefly Green Fuels, mengatakan, "Kami ingin menemukan bahan baku yang sangat melimpah dan bernilai rendah. Dan tentu saja, kotoran juga melimpah."

Baca Juga: Israel Dituduh Lakukan Kejahatan Perang, Sengaja Biarkan Orang-orang Kelaparan, Tanpa Air, dan Bahan Bakar di Jalur Gaza

Pengujian yang dilakukan oleh regulator penerbangan internasional secara independen mengungkapkan bahwa bahan bakar tersebut sangat mirip dengan bahan bakar jet fosil konvensional.

Firefly berkolaborasi dengan Cranfield University untuk menilai dampak karbon pada siklus hidup bahan bakar.

Temuan ini menunjukkan bahwa bahan bakar Firefly memiliki jejak karbon 90 persen lebih rendah dibandingkan bahan bakar jet standar.

Baca Juga: Momen Bersejarah, COP28 Berhasil Rumuskan Perjanjian 'Transisi' dari Bahan Bakar Fosil

Hygate telah mendedikasikan dua dekade untuk pengembangan bahan bakar rendah karbon di Gloucestershire.

Ia menekankan bahwa meskipun bahan bakar baru ini memiliki kesamaan kimia dengan kerosene berbasis fosil.

Bahan bakar ini sangat berbeda karena tidak mengandung karbon fosil sehingga menjadikannya bahan bakar yang benar-benar ramah lingkungan dan bahan bakar bebas fosil.

Baca Juga: Perundingan KTT COP28 Dubai Alot, Arab Saudi Tolak Komitmen Penghapusan Bahan Bakar Fosil Tahun 2050

“Tentu saja, energi akan digunakan (dalam produksi), tapi ketika melihat siklus hidup bahan bakar, penghematan sebesar 90% adalah hal yang luar biasa, jadi ya, kita harus menggunakan energi tetapi jumlahnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan produksi bahan bakar fosil. bahan bakar,” tambahnya.

Secara global, penerbangan bertanggung jawab atas sekitar 2% total emisi karbon dan berkontribusi terhadap perubahan iklim.

Meskipun persentase ini mungkin tampak kecil, namun persentasenya meningkat pesat, dan dekarbonisasi penerbangan menimbulkan tantangan yang signifikan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini