Paguyuban Kate Jogja Mataram rutin gelar latber ayam kate, terbagi 4 kelas utama, apa saja?

- Minggu, 07 Januari 2024 | 07:01 WIB
Paguyuban Kate Jogja Mataram rutin gelar latber ayam kate, terbagi 4 kelas utama, apa saja?

HARIAN MERAPI - Paguyuban Kate Jogja Mataram (PKJM) berdiri sejak 2016 silam. Paguyuban ini dikenal sebagai salah satu organisasi paling awal dan menjadi barometer perkatean di Indonesia.

Menurut Ketua PKJM, Agung Wahyu Prabowo, anggota PKJM datang dari berbagai kalangan, yakni berasal dari di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sekitarnya seperti Magelang, Muntilan, Kebumen, Klaten dan Solo.

“Bisa dibilang PKJM sebagai salah satu wadah atau tempat berkumpulnya pengobi ayam kate. Jumlah ayam kate yang dipelihara atau dibudidayakan di tempat tinggal masing-masing tak harus dalam jumlah banyak,” ungkapnya, baru-baru ini.

PKJM sendiri, lanjut Agung, secara berkala biasa melaksanakan kegiatan kontes maupun latihan bersama (latber) ayam kate. Kegiatan tersebut sempat off ketika ada pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.

Baca Juga: DIY diprakirakan alami hujan badai hari ini, BMKG : Monsun Asia Musim Dingin picu cuaca ekstrem

Ketika pandemi sudah mereda, agenda latber dan kontes kembali dilaksanakan, namun dengan menerapkan protokol kesehatan. Setelah bebas dari pandemi Covid-19, tak harus menerapkan protokol kesehatan.

Adapun agenda latber internal yang belum lama ini dilaksanakan yaitu bertajuk "Fenomena Ayam Kate" digeber di komplek Sleman City Hall (SCH). Sebagai Ketua Panitianya, yakni Dwi Bagas Prasetyo.

Menurut Bagas, latber tersebut bertujuan sebagai persiapan para penghobi ayam kate menuju kontes nasional yang akan diselenggarakan setelah rangkaian latber.

“Pada kesempatan tersebut, kami mengundang juri yang sudah punya jam terbang tinggi dalam penilaian latber maupun kontes ayam kate, yaitu Agung WP, Venantius Bimo Pamungkas, dan Eko Ridhowanto,” ungkap Bagas.

Baca Juga: Siap-siap! Pendaftaran CASN 2024 segera dibuka, ada 690.822 formasi CPNS untuk fresh graduate dan talenta digital

Penilaian ayam kate, sebutnya, terkait pula dengan ciri-ciri khas ayam tersebut, antara lain badan kecil dan kakinya pendek dibandingkan ayam pada umumnya.

Beberapa kualitas dapat dilihat dari pendeknya kaki, yaitu maksimal 3,5 cm sebagai kaki ceper, dan 3,6-5,5 sebagai kaki standar.

Masih ditambah bulu ekornya yang lebat menjuntai ke atas. Badannya gempal ditambah perilakunya yang atraktif. Perawatan kate kualitas kontes pun ada sejumlah perbedaan dibanding kate peliharaan biasa.

“Khususnya latber ayam kate, biasa terdapat 4 kelas utama yang dilombakan yaitu kelas usia anakan, ukuran kaki ceper dan standar, unik serta atraksi-kreasi,” urai Bagas.

Baca Juga: Pendaftar mahasiswa internasional UMY setiap tahunnya bertambah, ini data 3 tahun terakhir

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com

Komentar