PARADAPOS.COM - International Union of Muslim Scholars (IUMS) atau Persatuan Cendekiawan Muslim (Ulama) Internasional mengeluarkan fatwa, yakni menyuarakan boikot total.
IUMS yang bermarkas di Qatar itu tidak hanya menyerukan boikot terhadap perusahaan Israel tetapi juga perusahaan dari negara pendukung Israel.
Berdasarkan situs web resminya, IUMS merilis 15 poin terkait fatwa tersebut. Di mana tiga di antaranya fokus pada seruan boikot.
Pertama, boikot diarahkan kepada seluruh entitas dan aktivitas politik, ekonomi, budaya, dan akademi Israel serta pendukungnya.
“Investasi di perusahaan yang terlibat dalam penjajahan dianggap sebagai bentuk pengkhianatan,” tulis fatwa tersebut.
Keduanya, boikot akan ditunjukkan kepada perusahaan-perusahaan yang terlibat mendukung aktivitas penjajahan Israel di Wilayah Pendudukan Palestina.
Ketiga, boikot akan diperluas kepada perusahaan-perusahaan dari negara yang memberikan dukungan kepada Israel, khususnya dalam pemasokan persenjataan.
Pada Jumat, 4 April 2025 lalu Ali Al-Qaradaghi selaku Sekretaris Jenderal IUMS meminta umat Islam di seluruh dunia untuk segera turun tangan.
Baik secara militer, ekonomi, maupun politik agar menghentikan genosida yang tengah dilancarkan Israel di Jalur Gaza, Palestina.
"Oleh karena itu, dan dalam rangka memenuhi kepercayaan yang diberikan Allah kepada para ulama, Komite Ijtihad dan Fatwa IUMS menyajikan keputusan-keputusan berikut tentang agresi Zionis yang sedang berlangsung," ujar Qaradaghi dalam fatwanya.
Adapun fatwa tersebut dirilis sebagai kepedulian atas meningkatnya kekerasan militer Israel di Jalur Gaza selama dua pekan terakhir.
Diketahui sejak 18 Maret 2025, Israel disebut telah melanggar kesepakatan dengan Hamas terkait gencatan senjata.
Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 1.400 warga Gaza, di mana sepertiganya merupakan anak-anak.
Jika ditotal, jumlah korban sipil dalam agresi 18 bulan terakhir kini telah lebih dari 50 ribu jiwa.
MUI Dukung Fatwa IUMS
Menanggapi rilis dari IUMS tersebut, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai payung organisasi ulama di Indonesia menyatakan dukungannya.
Prof Sudarnoto Abdul Hakim selaku Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional mengatakan, fatwa IUMS sejalan dengan Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023 tentang dukungan bagi perjuangan Palestina dan seruan boikot Israel.
Menurut Prof Sudartono, Fatwa IUMS juga sangat sesuai dengan Keputusan Ijtima’ MUI perihal kewajiban membela Palestina bagi umat Islam.
“Kami mendorong seluruh kekuatan masyarakat sipil di berbagai belahan dunia untuk terus melakukan dan mengintensifkan aksi boikot terhadap produk Israel dan produk pihak manapun yang berafiliasi dengan Israel dan gerakan Zionisme,” kata Prof. Sudarnoto pada awal Maret lalu.
Ini Daftar 25 Produk Layak Boikot
Merespons Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merilis daftar 25 merek asing yang harus diboikot karena keterkaitannya dengan ekonomi Israel atau kebijakan luar negeri negara Barat yang mendukung Zionis.
Daftar ini, seperti tercantum dalam siaran pers PMII, terbagi dalam lima kategori sebagai berikut:
- Minuman: Danone Aqua, Coca-Cola, Milo, Pepsi, Nescafé
- Kudapan: Oreo, Cadbury, Toblerone, KitKat, Good Time
- Bumbu masak: Heinz ABC, Knorr, Royco, Maggi, Kraft
- Produk rumah tangga: Rinso, Molto, Sunlight, SuperPell, Vixal
- Produk perawatan pribadi: Pepsodent, Axe, Pantene, Oral-B, L’Oréal
Irkham Tamrin, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar PMII menjelaskan, pihaknya mengumumkan daftar di atas setelah melakukan riset internal dan konsultasi eksternal dengan organisasi-organisasi lain.
Menurutnya, produk-produk tersebut sering digunakan oleh keluarga besar PMII setiap harinya.
“Perusahaan-perusahaan ini berkontribusi pada ekonomi Israel atau kebijakan luar negeri negara pendukungnya. Memboikot mereka adalah langkah minimal untuk memutus mata rantai pendanaan Zionis,” pungkasnya. ***
Sumber: hops
Artikel Terkait
Raja Yordania ke Prabowo: Persahabatan Kita Sejak Jadi Prajurit Muda
Versi Rusia, Serangan Rudalnya di Sumy Tewaskan 60 Komandan Ukraina dan NATO
Negara-Negara Eropa Minta Warganya Siaga Perang, Mana Saja?
Duar...Senjata Rusia Ledakkan Pesawat Tempur Canggih Amerika F-16 Viper