PARADAPOS.COM - Seorang jurnalis Palestina terbakar hidup-hidup, dan sedikitnya 10 orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel pada Minggu (7/4/2025) malam menargetkan tenda yang menampung wartawan di Jalur Gaza selatan.
Video yang dibagikan secara daring menunjukkan jurnalis Hilmi Al-Faqaawi terbakar setelah tenda tempat ia berada di Khan Younis diserang militer Israel, sementara rekan-rekannya mencoba menyelamatkannya, tetapi tidak berhasil.
Video lain menunjukkan tubuhnya yang hangus dibungkus selimut dan dibawa pergi oleh beberapa orang. Sembilan wartawan dan seorang individu lainnya terluka dan dirawat di Rumah Sakit Nasser di dekatnya, yang menjadi sasaran serangan udara bulan lalu.
Salah satu jurnalis tersebut telah diidentifikasi sebagai Ahmed Mansour. Jurnalis serta aktivis Palestina membagikan gambarnya di media sosial serta menyatakan bahwa ia masih dalam kondisi kritis.
Pemandangan mengerikan itu mengingatkan pada serangan udara Israel Oktober tahun lalu, yang menghantam lokasi perkemahan di sebelah Rumah Sakit Al-Aqsa, ketika sejumlah warga sipil terbakar hidup-hidup.
Meninggalnya Al-Faqaawi menambah jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober 2023 menjadi sedikitnya 210 orang. Secara sengaja menargetkan jurnalis atau gagal membedakan antara warga sipil dan kombatan di zona konflik dapat merupakan kejahatan perang menurut hukum humaniter internasional.
Menurut laporan terbaru proyek Biaya Perang dari Watson Institute for International and Public Affairs, perang di Gaza merupakan konflik paling mematikan yang pernah dialami jurnalis. Temuan tersebut menyatakan bahwa lebih banyak jurnalis yang terbunuh di wilayah Palestina dibandingkan dengan gabungan jumlah jurnalis yang terbunuh di kedua perang dunia, Perang Vietnam, perang di Yugoslavia, dan perang Amerika Serikat di Afghanistan.
Israel melanjutkan serangannya terhadap Gaza pada pertengahan Maret setelah sempat mereda pada bulan Januari karena gencatan senjata dengan Hamas. Dalam gencatan senjata itu Hamas membebaskan puluhan tawanan Israel dan asing dengan imbalan ribuan tahanan Palestina di penjara Israel.
Lebih dari 1.330 orang tewas dan hampir 3.300 lainnya terluka sejak perang dimulai kembali. Secara total, lebih dari 50.000 orang telah tewas sejak 2023, sebagian besar warga sipil.
Hamas pada Minggu malam mengatakan pihaknya menembakkan roket ke kota Ashdod, Israel, sebagai tanggapan atas pembantaian yang sedang berlangsung di Gaza. Setidaknya satu proyektil dilaporkan mendarat, menyebabkan kerusakan material tetapi tidak ada korban jiwa.
Sumber: inilah
Artikel Terkait
Iran Tempatkan Militer dalam Siaga Tinggi, Bersiap Hadapi Perang dengan AS
Gaza Kembali Diserang, Ulama Dunia Keluarkan Fatwa Jihad Lawan Israel
Rp1,6 Triliun Lenyap di Langit Yaman, Houthi Klaim Tembak 3 Drone Tempur AS
Pasukan Yaman Pro-Houthi Bentrok dengan Kapal Perang AS di Laut Merah