Film Religi ‘Dua Surga Dalam Cintaku’ Adaptasi Novel Wartawan Senior Almarhum Atho Al Rahman, Tayang Bulan Ramadhan 2024

- Sabtu, 03 Februari 2024 | 01:20 WIB
Film Religi ‘Dua Surga Dalam Cintaku’ Adaptasi Novel Wartawan Senior Almarhum Atho Al Rahman, Tayang Bulan Ramadhan 2024

HALLO INDONESIA – Bulan Ramadhan sebentar lagi akan kita jelang bersama.

Menyambut bulan Ramadhan 2024, para pecinta film Indonesia dapat menyaksikan film religi "Dua Surga Dalam Cintaku" (DSDC).

Sebuah film yang diadaptasi dari novel karya wartawan senior almarhum Atho Al Rahman dengan arahan sutradara Kiki Nuriswan.

Film DSDC menawarkan pengalaman unik dengan pengambilan gambar dilakukan di tempat suci, Makkah dan Madinah.

Produser Film DSDC, Etty Said Alkadrie, menyampaikan bahwa DSDC memiliki ciri khas yang berbeda dibandingkan dengan film religi lainnya.

"Selain di Indonesia, Film DSDC ini juga melakukan pengambilan gambar di Madinah dan Makkah," ungkap Etty dalam keterangan tertulisnya, beberapa waktu yang lalu.

Lebih lanjut, Etty merasa bersyukur karena film Dua Surga Dalam Cintaku akhirnya mendapat kepercayaan untuk tayang di bioskop Tanah Air.

"Saya berharap, film ini bisa diterima oleh masyarakat pecinta film Indonesia, utamanya film dengan genre religi romantis," ujar Etty dengan harapannya.

Mengenai waktu penayangan yang bertepatan dengan Ramadan, Etty meyakini bahwa momentum Bulan Suci Ramadhan memberikan keberkahan tersendiri.

"Film ini tayang di bulan Ramadhan, insya Allah membawa berkah. Justru ini menjadi tantangan bagi kami. Alhamdulillah, kami juga menggandeng Konsultan X-Javacom Digital Branding sebagai mitra promosi film," ungkap Etty optimis.

Sedangkan, Direktur X-Javacom Digital Branding, Imam Solehudin, yakin bahwa film ‘Dua Surga Dalam Cintaku’ mampu memikat penonton. Dia menyoroti bahwa momentum Ramadhan dapat menjadi faktor kesuksesan film ini.

"Karena film ini bergenre religi, sarat dengan pesan moral, dan menghadirkan banyak nilai serta hikmah yang bisa dipetik. InsyaAllah, penonton akan menyukainya," jelas Imam.

Tantangan berikutnya, menurut Imam, adalah bagaimana merumuskan strategi digital yang efektif kepada masyarakat. Salah satu medium yang digunakan adalah media sosial.

"Pastinya, media sosial menjadi kekuatan kami. Kami akan mengoptimalkan situs jejaring sosial untuk mempromosikan film, termasuk dengan melibatkan fanbase artis pemeran utama," terang pria yang juga eks Jurnalis ini.

Film ini diproduksi oleh Cakrawala Picture, dengan lokasi syuting dilakukan di Tangerang Selatan, Bogor, Makkah, Madinah, dan Thaif.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id

Komentar