The Invisible Man: Kengerian Tak Terlihat dan Perburuan Identitas

paradapos.com - Dalam film thriller psikologis yang memikat, "The Invisible Man" menghadirkan pengalaman yang menggetarkan dengan menyelipkan ketakutan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Disutradarai oleh Leigh Whannell, film ini membawa kisah klasik tentang invisibilitas ke abad ke-21 dengan twist yang menegangkan.

Kisah dimulai dengan Cecilia (diperankan oleh Elisabeth Moss), yang melarikan diri dari hubungan yang beracun dengan pakar optik kaya, Adrian Griffin (diperankan oleh Oliver Jackson-Cohen).

Baca Juga: ROG Strix Scar: Menaklukkan Dunia Gaming dengan Performa Luar Biasa

Ketika Adrian meninggal secara misterius dan meninggalkan warisan besar padanya, kejadian aneh mulai terjadi, menimbulkan pertanyaan tentang keberadaan Adrian yang tak terlihat.

Elisabeth Moss menghadirkan penampilan yang memukau sebagai perempuan yang merasa diteror oleh kehadiran tak terlihat.

Dia berhasil menangkap rasa ketakutan dan paranoia dengan cara yang membuat penonton merasakan ketidakpastian yang sama seperti karakternya. 

Baca Juga: ASUS TUF Gaming F15: Kekuatan Gaming dalam Gaya Tangguh

Salah satu aspek yang membuat "The Invisible Man" unggul adalah penggunaan keheningan dan ketegangan atmosferis.

Whannell menciptakan suasana yang tegang melalui pengaturan yang gelap dan penggunaan suara yang mendukung, memperkuat rasa isolasi dan ketidakamanan yang dirasakan oleh karakter utama.

Film ini tidak hanya menghadirkan ketegangan psikologis, tetapi juga menyelipkan elemen cerita seru yang membuat penonton terus berpikir.

Baca Juga: ROG Zephyrus Duo 16: Laptop Gaming Dual-Screen dengan Performa Terbaik

Twist dan kejutan dalam plot menambah dimensi ke film, menjadikannya lebih dari sekadar cerita horor yang konvensional.