Ending yang Apik Drama My Demon Episode 12, Banyak Plot Twist Antara Masa Lalu Gu Won dan Do Do Hee

- Minggu, 07 Januari 2024 | 04:40 WIB
Ending yang Apik Drama My Demon Episode 12, Banyak Plot Twist Antara Masa Lalu Gu Won dan Do Do Hee

paradapos.com - Ending yang apik untuk drama My Demon episode 12 yang menampilkan banyak plot twist antara masa lalu Gu Won dan Do Do Hee.

My Demon dimulai dengan kenangan Gu-won, di mana kita melihat bagaimana dia dulunya adalah putra dari keluarga yang sangat dihormati di sebuah desa kecil. 

Suatu hari, ketika sedang istirahat dari studinya, dia bertemu dengan seorang gadis cantik, Do-hee dan menjadi terpesona saat melihatnya menari dengan pedang di hutan. 

Ketika dia memperhatikannya, dia menjadi waspada terhadap kehadirannya dan pergi tanpa mengungkapkan identitasnya. 

Baca Juga: Nonton Streaming Solo Leveling Episode 1 Sub Indo, Misi Sung Jin Woo Jadi Pemburu, Download Anime Gratis

Namun dari pelayannya, Gu-won mengetahui bahwa namanya adalah Woshim, dan dia adalah seorang pelacur yang baru saja pindah ke desanya.

Setelah itu, Gu-won mulai berpura-pura belajar di tempat menarinya dan menatapnya saat dia menari. 

Perlahan-lahan, mereka berdua menjadi tertarik satu sama lain, dan suatu hari, ketika dia mempertaruhkan nyawanya untuk mendapatkan sepatunya yang jatuh dari tebing, mereka menjadi lebih dekat dari sebelumnya. 

Saat Gu-won mengungkapkan cintanya, Woshim mengingatkannya bahwa mereka berdua berasal dari latar belakang yang sangat berbeda dan tidak akan pernah bisa bersama.

Baca Juga: Streaming dan Download One Piece Episode 1089 Sub Indo, Luffy Lawan Kloningan Vegapunk, Nonton di Bstation

Setelah itu, Gu-won mengetahui tentang agama Katolik, di mana setiap orang setara dan menginspirasi Woshim untuk mengikuti ajaran Katolik bersamanya. 

Sayangnya, pelayannya mengungkapkan hal ini kepada ayahnya. Suatu hari, Gu-won meninggalkan desa untuk bekerja, dan sebelum pergi, dia memberikan liontin salib kepada Woshim, berjanji tidak akan pernah melupakannya. 

Di sisi lain, ketegangan meningkat di antara penduduk desa akibat penyebaran agama Katolik. 

Demi menghentikan pengaruh Katolik, banyak orang terbunuh, dan saat itulah ayah Gu-won memutuskan untuk mengorbankan satu orang saja agar seluruh desa mereka bisa diselamatkan. 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: info1.id

Komentar