Elektrifikasi Peralatan Peternakan, Operasional Farm Manggala Kini Lebih Efektif dan Efisien

- Jumat, 29 Desember 2023 | 17:40 WIB
Elektrifikasi Peralatan Peternakan, Operasional Farm Manggala Kini Lebih Efektif dan Efisien

HAMPARAN rumput luas dengan suasana perbukitan tampak indah di area Farm Manggala, Desa Karangtengah, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.

Ratusan ekor sapi perah terlihat menyebar di padang penggembalaan di kawasan yang merupakan unit area di bawah Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul Hijauan Pakan Ternak (BBPTUHPT) Baturraden.

Bahkan, area itu telah menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal untuk melihat secara langsung peternakan sapi perah dengan latar pemandangan indah.

Unit Rearing Manggala memang menerapkan manajemen ternak dengan kesejahteraan hewan (animal welfare), sehingga masyarakat pun dapat melihat lebih dekat panorama alam hijau yang dipenuhi dengan ternak sapi perah yang dilepas di lahan tersebut.

Farm Manggala yang telah beroperasi sejak 2013 berada di ketinggian 700 mdpl dengan luas area 100 hektare.

Area peternakan ini fokus menjalankan kegiatan pembibitan, mesin pengolahan pakan ternak dan pemerahan susu segar, penyimpanan susu perah serta pemenuhan operasional kandang.

Dalam menjalankan kegiatan tersebut, area Rearing Farm Manggala mengunakan sejumlah peralatan pendukung berupa mesin milking parlour, scraper untuk pembersihan kotoran sapi, cooling unit yang beroperasi 24 jam, mesin chooper, mesin pengolah kompos dan penerangan.

Selama menjalankan kegiatan tersebut Farm Manggala mengandalkan diesel atau genset untuk mengoperasikan mesin-mesin pendukung produksi. Tentu hal ini membutuhkan tenaga dan biaya operasional yang besar.

"Pemakaian diesel dengan bahan BBM solar secara ekonomi mahal. Setiap hari kami harus menyediakan solar 150 liter," kata Kepala BBPTUHPT Baturaden, Sintong HMT Hutasoit saat ditemui di tempat kerjanya, Rabu, 27 Desember 2023.

Menurutnya, kebutuhan solar yang tinggi karena ada beberapa alat yang memang beroperasi tanpa henti, seperti cooling unit (24 jam). Alat ini harus selalu menyala agar kualitas susu segar tidak rusak.

Selain itu, mesin yang digunakan memiliki daya listrik besar, seperti mesin chooper yang membutuhkan 50 kVa, karena setiap hari harus memproduksi 60 ton rumput untuk pakan ternak.

Belum lagi mesin pemerah susu yang dioperasikan secara terjadwal pada pukul 05.00 dan 16.00 WIB. Adapun jumlah sapi perah di Farm Manggala terdapat 1.200 ekor. Satu ekor sapi perah menghasilkan susu antara 20 sampai 25 liter per hari.

Dengan penggunaan genset membuat tenaga kerja di Farm Manggala harus bekerja ekstra. Bahkan, mereka selalu memantau bahan bakar yang digunakan dua jam sekali dan menunggui saat mesin sedang dioperasikan.

Sebab, jika lalai dan kehabisan bahan bakar akibatnya fatal. Mesin akan mati dan dapat merusak peralatan pendukung produksi peternakan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: banyumas.suaramerdeka.com

Komentar