Punya Jurus Jitu Hadapi Force Majure Gunvor Singapore, Harga Saham PGAS Mulai Bangkit

- Kamis, 28 Desember 2023 | 07:40 WIB
Punya Jurus Jitu Hadapi Force Majure Gunvor Singapore, Harga Saham PGAS Mulai Bangkit

SINAR HARAPAN-Harga saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) menguat 2,74 persen ke harga Rp1.125 pada perdagangan sesi pertama siang ini Kamis (28/12).

Penguatan tersebut berhasil memangkas performa bulanan negatif pada harga saham PGAS menjadi hanya terkoreksi 0,44 persen.

Jangan heran, sebelumnya pada Selasa (19/12) harga saham PGAS telah berhasil rebound pada area support Rp1.060 dan terhitung sejak saat itu hingga akhir sesi pertama siang ini harga saham PGAS telah mengakumulasikan penguatan sebesar 6,19 persen dari harga pembukaan Selasa (19/12) di Rp1.060 ke harga saat ini di Rp1.125.

Baca Juga: Bakal Punya Rumah Sakit Baru Tahun Depan, Harga Saham SRAJ Meroket Sentuh ARA

Sebelumnya harga saham PGAS sempat tertekan seiring dengan kabar kondisi force majeure dengan Gunvor Singapore Ltd, yang hingga saat ini PGAS masih terlibat dalam koordinasi intensif dengan berbagai pihak untuk mencari solusi terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.

Asal tahu saja, dalam menghadapi kondisi tersebut PGAS tengah mepersiapkan strategi beragam, termasuk pemanfaatan pasokan konvensional melalui pipa gas di dalam negeri. Selain itu, perusahaan juga mempertimbangkan opsi alternatif yang melibatkan liquefied natural gas (LNG).

Dengan mengadopsi pendekatan yang inklusif dan proaktif ini, perusahaan plat merah ini berupaya memitigasi dampak force majeure dan sekaligus memastikan kelangsungan pasokan gas bumi yang kritis bagi keberlanjutan operasional dan keterpenuhan kebutuhan energi.

Baca Juga: Perluas Portofolio Bisnis, Emiten Prajogo Pangestu CUAN Dirikan Anak Usaha Baru

Tak cuma itu, mengutip laporan Bisnis, Sekretaris Perusahaan PGAS Rachmat Hutama mengatakan  peluang bagi PGAS untuk mendapatkan pasokan baru pun terbuka lebar seiring dengan usaha pemeritah yang terus meningkatkan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi untuk pemakaian domestik.

Rachmat berharap bahwa pasar domestik secara bertahap dapat menyesuaikan diri dengan kondisi dari hulu ke hilir layanan gas bumi, menerima berbagai jenis sumber gas, dan mengatasi konsekuensi dari berbagai jenis pasokan seperti gas pipa, CNG, dan LNG.***

 

 

 

 

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Komentar