paradapos.com - Bila anda lulusan S1 dari berbagai jurusan, dan masih mencari lowongan kerja, simak Loker Kalteng berikut.
Lowongan kerja atau Loker Kalteng ini dibuka oleh PT Mepoly Industry, untuk anda lulusan S1 dari berbagai jurusan disiplin keilmuan.
Persyaratan lengkap, cara daftar dan ketentuan lainnya, simak tuntas uraian loker Kalteng di PT Mepoly Industry berikut ini.
Kali ini PT Mepoly Industry membuka satu formasi lowongan kerja untuk posisi Area Sales SPV Kalimantan, penempatan di wilayah Kalimantan Tengah.
Pada posisi lowongan kerja tersebut, perusahaan memberikan tawaran gaji, rentang Rp5.500.000 – Rp8.000.000.
Untuk diketahui, PT Mepoly Industry merupakan perusahaan bergerak di bidang industri plastik, didirikan sejak tahun 1972.
Baca Juga: PT MCDelica Food Indonesia Buka Loker Serang, Begini Cara Melamar dan Syaratnya!
Pastikan, sebelum anda mendaftar lowongan kerja ini, sudah sesuai dengan kualifikasi yang ditetapkan perusahaan.
Berikut ini, pekerjaan yang harus anda kerjakan bila diterima bergabung dengan perusahaan PT Mepoly Industry.
Anda akan diminta untuk mengembangkan dan menerapkan strategi penjualan, memperluas Market Share produk dan Brand Awareness di area masing-masing untuk meningkatkan penjualan.
Baca Juga: Mengonsumsi Lemon Water Buat yang Sakit Lambung, Amankah? Berikut Penjelasan dr Zaidul Akbar
Kemudian anda juga dituntut atau harus mampu menganalisa data penjualan dan tren pasar untuk mengembangkan strategi penjualan yang efektif.
Selain itu, anda harus mampu membangun dan memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan, serta memastikan tercapainya target.
Untuk kualifikasi, yang perlu anda penuhi sebagai pendaftar, diantaranya harus berusia maksimal 35 Tahun.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenekspose.id
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Pinjol BRI Rp25 Juta: Bunga 1,24 Persen, Cair 15 Menit, Modal KTP!
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi