Catat Kenaikan Sampai Rp9 Triliun, Pendapatan Emiten Milik Harita Group Ini Naik 135 Persen Jadi…

- Sabtu, 23 Desember 2023 | 03:40 WIB
Catat Kenaikan Sampai Rp9 Triliun, Pendapatan Emiten Milik Harita Group Ini Naik 135 Persen Jadi…

paradapos.com – Salah satu produsen nikel utama di Indonesia, yakni Harita Nickel atau PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) mencatat kenaikan pendapatan yang signifikan sepanjang kuartal III tahun 2023.

Sebelumnya, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) merupakan bagian dari Harita Group milik salah satu orang terkaya di RI, Lim Hariyanto Wijaya Sarwono.

Perseroan ini didirikan pertama kali pada September 2004 di Jakarta dan memperoleh pengesahan dari Menkumham pada Agustus 2007.

Baca Juga: 100 Km dari Lepas Pantai Sumatera Utara, Perusahaan UEA Berhasil Temukan Potensi Gas 6 Triliun Kaki Kubik di WK South Andaman, Kapasitasnya...

Perusahaan ini mencatatkan namanya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret 2023 lalu dengan penawaran awal berada di kisaran 1.220 hingga 1.250 atau Rp122.000 hingga Rp125.000 per lot.

Adapun jumlah saham yang ditawarkan ke publik adalah sebesar 12,09 miliar atau setara dengan 18% keseluruhan salam perseroan.

Saat ini, kepemilikan saham terbesar dari perusahaan ini dipegang oleh PT Harita Jayaraya sebesar 86,46%, PT Cita Duta Jaya Makmur sebesar 0,87%, dan Masyarakat/lainnya sebesar 12,67%.

Baca Juga: Disuntik Lebih dari Rp2,2 T, Bandara Megah di Kalimantan Selatan Kini Miliki Bentuk Unik dan Jadi Ikon Kebanggaan

Setelah mencatatkan namanya di BEI, PT Trimegah Bangun Persada tercatat mengalami kenaikan penghasilan yang signifikan.

Dilansir dari laporan keuangan NCKL yang diterbitkan BEI, per September 2023, pendapatan emiten milik Harita Group ini tercatat mengalami kenaikan sebesar 135,12%.

Pada tahun 2022, penghasilan dari PT Trimegah Bangun Persada ini berada di angka Rp7.357.964.361.459 atau sekitar Rp7,36 triliun.

Baca Juga: BRI Pastikan Digital Banking dan Layanan Terbatas di Kantor BRI Tetap Andal Selama Libur Nataru, Ada Weeken Banking

Kemudian, per 30 September 2023, pendapatannya naik menjadi Rp17.299.778.186.842 atau sekitar Rp17,3 triliun.

Sumber dari pendapatan emiten milik Harita Group di dua tahun tersebut diperoleh dari pengolahan nikel dan penambangan nikel yang masing-masing mengalami kenaikan yang berbeda.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: innalar.com

Komentar