Indonesia Jadi 10 Besar Penyumbang Manufaktur Dunia, Segini Kontribusi Serapan Tenaga Kerja yang Tercatat

- Jumat, 22 Desember 2023 | 10:20 WIB
Indonesia Jadi 10 Besar Penyumbang Manufaktur Dunia, Segini Kontribusi Serapan Tenaga Kerja yang Tercatat

paradapos.com- Publikasi safeguardglobal.com merilis Indonesia masuk dalam 10 besar penyumbang produk manufaktur dunia.

Ini artinya Indonesia menjadi satu-satunya negara ASEAN di daftar yang dikeluarkan tersebut.

Berdasarkan publikasi ini, Indonesia berkontribusi sebesar 1,4 persen kepada produk manufaktur global.

Posisi prestisius ini merupakan kenaikan yang berarti, karena pada empat tahun yang lalu, Indonesia masih berada di posisi 16.

Baca Juga: Siagakan Tim Motoris, Pertamina Patra Niaga Jaga Ketersediaan BBM di Sekitar Rest Area Jalan Tol

"Ini merupakan kenaikan tingkat, karena pada tahun ini kita masuk dalam kategori 10 besar. Indonesia merupakan powerhouse manufaktur terbesar di ASEAN,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dilansir dari kemenperin.go.id.

Menurut Menperin, kenaikan peringkat tersebut juga menandakan, sektor manufaktur memberikan multiplier effect kepada sektor lainnya.

Sebagai gambaran, dengan meningkatnya output industri, sektor transportasi juga akan meningkat, demikian juga dengan sektor energi, pertanian, perkebunan, dan kelautan yang merupakan sumber-sumber bahan baku dan faktor-faktor input produksi bagi sektor manufaktur.

Posisi Indonesia di jajaran manufaktur dunia diperkuat oleh nilai output industri yang terus meningkat pada periode 2020 hingga September 2023.

Baca Juga: Bukalapak Kolaborasi Siapkan 492 Kelas Pelatihan Peserta Prakerja, Ini Topik Paling Diminati

Di 2020, nilai output industri tercatat USD210,4 miliar, meningkat ke USD228,32 miliar pada 2021, dan kembali meningkat sebesar USD241,87 miliar di tahun 2022.

Sementara, hingga September 2023, nilai output industri telah mencapai sekitar USD192,54 miliar.

Meningkatnya daya saing sektor industri di Indonesia juga didukung oleh realisasi investasi, baik dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA).

Investasi di sektor industri manufaktur terus menunjukkan peningkatan, dari Rp213,4 Triliun pada 2020, menjadi Rp307,6 Triliun di 2021, kemudian mencapai Rp457,6 Triliun pada 2022.

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Terjaga di Level Lima Persen

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com

Komentar