paradapos.com - Rincian terbaru dari harga emas Pegadaian Kamis, 21 Desember 2023 meliputi jenis Antam, UBS dan Retro, bisa dilihat di sini.
Untuk diketahui, Pegadaian memang menyediakan emas, dengan berbagai jenis serta harga yang bervariasi, sehingga bisa jadi alternatif.
Dikutip dari laman resmi Pegadaian, Kamis, 21 Desember 2023, harga emas kompak bergerak naik dengan besaran yang bervariasi.
Baca Juga: 5 Drama Korea Baru Ini Bakal Tayang Tahun 2024, Park Shin Hye Dipastikan Comeback!
Untuk jenis emas 24 karat Antam dibanderol Rp 1.154.000, alias naik Rp 8.000 dibandingkan harga kemarin.
Adapun harga emas 24 karat hari ini UBS di Pegadaian 1.124.000 atau mengalami kenaikan Rp 7.000 dibandingkan harga emas 24 karat UBS kemarin.
Sementara harga emas Pegadaian jenis Retro ukuran 1 kilogram juga masih dipatok pada harga Rp 1.124.000, naik Rp 7.000 dari harga kemarin.
Program investasi yang ditawarkan oleh Pegadaian memberikan kemudahan aksesibilitas kepada masyarakat.
Dengan berbagai opsi program, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, Pegadaian menciptakan peluang bagi setiap lapisan masyarakat untuk terlibat dalam investasi emas.
Ini menjadikan investasi emas tidak lagi eksklusif hanya untuk kalangan tertentu, melainkan dapat dinikmati oleh banyak orang.
Baca Juga: Daftar Link Pengumuman Kelulusan PPPK Guru 2023 Lengkap dengan Info Jadwal Terbaru
Pegadaian memiliki dua produk investasi emas, yaitu Gadai Emas dan Tabungan Emas.
Bagi yang minat membeli emas di Pegadaian harus tahu jika harga logam mulia ini selalu berubah-berubah mengikuti pasar.
Tak hanya Pegadaian, emas juga bisa dibeli di toko emas, butik masing-masing perusahaan, yang dijual secara online maupun offline.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Pinjol BRI Rp25 Juta: Bunga 1,24 Persen, Cair 15 Menit, Modal KTP!
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi