SKK Migas dan PT Pertamina EP Tajak Sumur Eksplorasi Julang Emas di Banggai

Friday, 2 February 2024
SKK Migas dan PT Pertamina EP Tajak Sumur Eksplorasi Julang Emas di Banggai
SKK Migas dan PT Pertamina EP Tajak Sumur Eksplorasi Julang Emas di Banggai

SANGALU - Setelah pengeboran eksplorasi East Wolai (EWO)-001 dan West Wolai (WWO)-001 pada kwartal 4 tahun 2023, Pertamina EP dan SKK Migas kembali melakukan penajakan sumur.

Awal tahun 2024, Pertamina EP dan SKK Migas kembali melakukan penajakan eksplorasi Julang Emas (JLE)-001.

Pengeboran onshore ini dilakukan pada Selasa, 30 Januari 2024 dan merupakan rangkaian eksplorasi eksplorasi Indonesia tengah di Wilayah Sulawesi. 

Baca Juga: Keluarkan Imbauan Terkait Peningkatan Pasien Diare, Dinkes Banggai Tekankan Masak Air Mineral Sebelum Konsumsi

Penajakan eksplorasi dilakukan SKK Migas dan KKKS untuk menemukan cadangan migas baru atau giant discovery untuk memenuhi kebutuhan energi nasional.

Seperti East Wolai dan West Wolai, sumur Julang Emas (JLE)-001 juga terletak di lapangan Donggi, tepatnya di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Sumur eksplorasi tersebut akan dibor secara terarah menggunakan Rig PDSI #04.3 dengan rencana kedalaman akhir sumur di 2000an mMD (meter terukur kedalaman).

Baca Juga: Pungutan Retribusi Ruang Terbuka Hijau di Luwuk Kian Rancu

Pengeboran eksplorasi ini dimaksudkan untuk menguji dan memutar potensi kandungan migas dengan jumlah sumber daya yang akan dibuktikan kurang lebih 40 MMBOE (Million Barrels of Oil Equivalent) dari 2 target formasi. 

Dikutip dari laman resmi SKK Migas, program pengeboran sumur eksplorasi direncanakan kurang lebih 80 hari sampai dengan tes produksi selesai.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D Suryodipuro menerangkan, SKK Migas berharap pengoboran sumur Julang Emas (JLE)-001 dapat menemukan cadangan migas yang masif.

Baca Juga: Cerita Wabup Furqanuddin Masulili Soal Masa Kejayaan Koperasi di Kabupaten Banggai

Dengan begitu memberikan kontribusi nyata bagi negara untuk mendukung program 1 Juta Barel (BOPD) dan 12 Miliar kaki kubik gas (BSCFD) pada tahun 2030.

Hudi juga menyampaikan kegiatan tersebut menjadi titik awal yang luar biasa di awal tahun 2024, karena eksplorasi yang masif tentu dapat memberikan dampak positif dan upaya yang dilakukan untuk menaikan produksi migas nasional.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sangalu.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini