Gubernur BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stabil di 2024, Namun Tetap Waspada

Thursday, 1 February 2024
Gubernur BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stabil di 2024, Namun Tetap Waspada
Gubernur BI Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Stabil di 2024, Namun Tetap Waspada

SINAR HARAPAN - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, optimis bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 akan stabil bahkan bisa melampaui 5 persen, dengan proyeksi antara 4,7 persen hingga 5,5 persen.

Optimisme tersebut diungkapkan Perry dalam Seminar Starting Year Forum 2024: Stabilitas Moneter di Tengah Dinamika Ekonomi 2024, yang diadakan di Jakarta pada hari Kamis 1 Februari 2024.

Menurut Perry, dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini harus didukung oleh pertumbuhan kredit untuk mendorong bisnis, investasi, dan konsumsi.

Baca Juga: Inflasi pada Januari 2024 Capai 2,57 Persen: Papua Tengah Tertinggi, Belitung Timur Alami Deflasi

Beliau menyatakan keyakinannya bahwa pertumbuhan ekonomi tahun ini akan sedikit melampaui 5 persen, dengan ekspektasi peningkatan menjadi 4,8 persen hingga 5,6 persen tahun depan.

Optimisme BI didasarkan pada perbaikan terus-menerus dalam kinerja ekonomi Indonesia.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 berada di kisaran 5 persen, menjadikan kinerja ekonomi Indonesia sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Baca Juga: Saham MEJA Segera Melantai di Bursa, Begini Rencana Perseroan Setelah IPO

Inflasi Indonesia tetap terkendali dalam kisaran sasaran, dengan angka IHK tahun 2023 sebesar 2,61 persen year on year (yoy), yang tetap berada dalam target tiga plus minus satu persen. Tingkat inflasi ini juga merupakan yang terendah di dunia.

Dengan surplus neraca perdagangan, Indonesia dapat mempertahankan ketahanan eksternalnya.

Surplus perdagangan pada Desember 2023 mencapai 3,3 miliar dolar AS, dipengaruhi oleh kinerja ekspor komoditas utama, seperti batu bara, besi, dan baja.

Baca Juga: Jauhi 680 Dolar Per Ton, Harga CPO Indonesia dan Malaysia Kompak Naik

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2023 meningkat menjadi 146,4 miliar dolar AS, setara dengan pembiayaan 6,7 bulan impor atau 6,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, melebihi standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

Prospek pertumbuhan ekonomi jangka menengah tetap positif, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 antara 4,8 persen hingga 5,6 persen, dan pada tahun 2028 diprediksi mencapai 5,3 persen hingga 6,1 persen.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini