Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Optimalkan Upaya Dekarbonisasi, Intip Strateginya...

- Jumat, 26 Januari 2024 | 04:00 WIB
Turunkan Emisi Gas Rumah Kaca Optimalkan Upaya Dekarbonisasi, Intip Strateginya...

paradapos.com- Kementerian Perindustrian terus mengupayakan penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan oleh sektor industri manufaktur sebagai bagian dari strategi dekarbonisasi.

Salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan menyiapkan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten dalam pengelolaan GRK.

“Dekarbonisasi merujuk pada proses mengurangi emisi gas rumah kaca, terutama karbon dioksida, yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil. Sebagai negara dengan populasi besar dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, Indonesia menjadi salah satu kontributor utama emisi karbon di tingkat regional,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dilansir dari laman kemenperin.go.id.

Baca Juga: 5 Kecamatan Paling Maju di Kabupaten Demak: Kecamatan Dempet Apa Termasuk?

Menperin menegaskan, pihaknya bertekad mengakselerasi target Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2050, khususnya di sektor industri.

“Sasaran dekarbonisasi sektor industri ini lebih cepat 10 tahun dari yang telah ditetapkan secara nasional pada tahun 2060 untuk mengurangi tingkat emisi GRK,” ujarnya.

Guna mencapai sasaran tersebut, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) bersama Association CAE Molding Technology (ACMT) telah menggelar Seminar Ekonomi Sirkular Manufaktur pada Pendidikan, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ini Dia 5 Jurus Kemenperin Kembangkan Industri Furnitur Indonesia, Politeknik Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal Ikut Berperan?

Seminar yang dilaksanakan secara daring ini menghadirkan sejumlah narasumber dari Pusat Industri Hijau Kemenperin beserta asosiasi-asosiasi industri, seperti GAPMMI, APSyFI, dan INAPLAS, serta dihadiri oleh seluruh perwakilan unit pendidikan di bawah naungan Kemenperin.

“Unit pendidikan Kemenperin berkomitmen untuk berperan mempercepat program-program terkait dekarbonisasi dan industri hijau,” ujar Kepala BPSDMI, Masrokhan.

Ia juga menyatakan bahwa upaya riil melalui kerja sama untuk menurunkan emisi karbon sangat diperlukan sebagai dukungan perbaikan iklim saat ini dan di masa mendatang.

Baca Juga: Jadwal Jam Tayang Semifinal Indonesia Masters 2024 Sabtu 27 Januari Beserta Info Siaran Langsung Pertandingan

Sebelumnya, BPSDMI dan ACMT telah menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri dan Pengembangan Industri 4.0 pada Agustus 2022 lalu.

ACMT merupakan sebuah asosiasi CAE molding teknologi dari Taiwan yang fokus pada kebutuhan industri, platform molding, dan teknologi molding dengan menyediakan informasi, mengintegrasikan profesional dan aplikasi nyata sebagai solusi, memperluas komunikasi kerja sama yang berkaitan dengan industri dan akademik.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPPVI) Jonni Afrizon mengatakan bahwa untuk mendorong percepatan implementasi industri hijau yang berdaya saing, Kemenperin memiliki berbagai program prioritas yang salah satu di antaranya adalah ekonomi sirkular.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suaramerdeka.com

Komentar