Barang-Barang Ini Jadi Penyebab Inflasi Tahun 2023, Apa Saja?

- Kamis, 25 Januari 2024 | 07:40 WIB
Barang-Barang Ini Jadi Penyebab Inflasi Tahun 2023, Apa Saja?

PEKALONGAN, METROPEKALONGAN.COM – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Tegal bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melakukan evaluasi pengendalian inflasi tahun 2023. Hal ini sebagai salah satu upaya untuk menekan laju inflasi di tahun 2024.  

Acara evaluasi yang dilaksanakan di Kota Pekalongan sejak Rabu-Kamis 24-25 Januari 2024 ini dihadiri perwakilan pejabat TPID se-eks Karesidenan Pekalongan, dengan menghadirkan narasumber dari perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 

"Kami bersama pejabat TPID se-eks karesidenan Pekalongan berinisiasi dan berkomitmen bersama kembali koordinasi pengendalian inflasi,” ucap Deputi Kepala Perwakilan BI Tegal, Teguh Triyono, Kamis 25 Januari 2025.

Teguh menjelaskan, berdasarkan data BPS pada bulan Desember 2023, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tegal tercatat sebesar 0,22 persen (mtm) dan secara tahunan sebesar 3,28 persen(yoy).

Meskipun angka ini berada di kisaran target tahun 2023, capaian ini menjadi tertinggi se-Jawa Tengah sebesar 2,89 persen dan berada pada posisi keempat di Pulau Jawa setelah daerah Sumenep (5,08 persen), Cilegon (3,50 persen), dan Bogor (3,36 persen). Sementara, untuk IHK secara nasional 2,61 persen.

Baca Juga: DPUPR Kota Pekalongan Antisipasi Cuaca Ekstrem, Lakukan Ini

Perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku TPID Pusat turut menyinkronkan kebijakan Pemerintah Pusat dengan TPID daerah se-eks Karesidenan Pekalongan. Sehingga, penajaman di tahun 2024 lebih valid dan tepat sasaran.

“Tahun 2023 lalu, kenaikan harga bahan pangan terutama pada komoditi beras, cabai merah, dan bawang merah. Jadi itu penyebab utama inflasi di wilayah eks Karesidenan Pekalongan,” ucapnya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan yang diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan pada Setda Kota Pekalongan Joko Purnomo menegaskan, inflasi daerah perlu dikendalikan. Karena berhubungan dengan nilai kemahalan dari suatu harga dan tingkat kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: Bank Indonesia Tegal Panen Bawang Putih Lokal Calon Varietas Baru, Apa Namanya?

"Semakin murah harga yang bisa dibeli masyarakat, maka masyarakat akan semakin makmur dan sejahtera," ucapnya.

Disampaikan Joko, secara indeks, Kota Pekalongan mengacu pada Kota Tegal sebagai sumber data IHK se-eks karesidenan Pekalongan.

Joko mengakui, sejumlah kebutuhan pokok di Kota Pekalongan memang berada di harga batas tertinggi.

“Komoditi seperti beras, bawang merah, dan cabai merah, harganya di batas tertinggi,” serunya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metropekalongan.jawapos.com

Komentar