Inggris – Indonesia Meresmikan Panduan Disabilitas untuk Ketenagakerjaan dan Bisnis

- Senin, 22 Januari 2024 | 02:20 WIB
Inggris – Indonesia Meresmikan Panduan Disabilitas untuk Ketenagakerjaan dan Bisnis

JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, bersama dengan AlunJiva Indonesia, menyelenggarakan Tech to Empower Summit yang ketiga pada tanggal 18 Januari 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Tema tahun ini adalah ‘Kolaborasi Pentahelix Menuju Indonesia Inklusif’. Dengan dukungan dari Komisi Nasional Disabilitas dan dihadiri oleh Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Kementerian Ketenagakerjaan.

Di acara ini juga diluncurkan panduan mengenai disabilitas, yang dikembangkan sebagai bagian dari program Tech to Empower yang terdiri dari panduan untuk mempromosikan kesempatan kerja yang setara, serta panduan untuk mendukung entrepreneur penyandang disabilitas.

Baca Juga: Reaksi Tom Lembong Usai Namanya Trending Topic Paska Debat Cawapres: Ah, the good ol' memories

Acara ini diresmikan oleh Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor-Leste, Matthew Downing, dan Menteri UKM dan Koperasi Teten Masduki.

Acara ini membahas beberapa hal seperti pelatihan keterampilan digital, personal branding dan strategi wawancara, yang semuanya melibatkan tokoh-tokoh industri, serta acara talkshow terkait karier dan networking.

Secara paralel, diadakan pula job fair bersama 10 mitra perusahaan yang menawarkan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Acara ini juga menyediakan wadah bagi UMKM penyandang disabilitas untuk memamerkan bisnis mereka.

Baca Juga: Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Pemerintah Kaji Ulang Kenaikan Pajak Hiburan

Terinspirasi dari kepemimpinan Inggris dalam hal inklusi dan keberagaman, program Tech to Empower dikembangkan pada tahap awal pandemi Covid-19 dengan tujuan mendukung komunitas marginal di Indonesia.

Fokus utamanya adalah meningkatkan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas, yang dibangun berdasarkan komitmen Inggris untuk mendorong peningkatan inklusi disabilitas.

Melalui inisiatif seperti program pelatihan kejuruan, peningkatan akomodasi tempat kerja, dan kolaborasi dengan dunia usaha, pemerintah Inggris, bersama dengan para mitranya, bertujuan untuk membantu menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi para penyandang disabilitas.

Baca Juga: Pengakuan Troussier Usai Dihajar Indonesia di Piala Asia: Kualitas Skuad Naturalisasi Jauh Lebih Baik

Dengan melakukan hal ini, pemerintah Inggris berharap dapat berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia di Indonesia.

Sebanyak 950 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia telah mengikuti program Tech to Empower sejak dimulai pada tahun 2020.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com

Komentar