Jumlah Laba Anjlok, PT Merdeka Copper Gold Tbk Guyur Anak Usahanya dengan Cuan Senilai Rp1,55 Triliun

- Sabtu, 06 Januari 2024 | 05:00 WIB
Jumlah Laba Anjlok, PT Merdeka Copper Gold Tbk Guyur Anak Usahanya dengan Cuan Senilai Rp1,55 Triliun

paradapos.com - PT Merdeka Copper Gold Tbk(MDKA) merupakan salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.

Pada triwulan III 2023, MDKA telah mengumumkan kinerja laporan keuangannya.

Jumlah penjualan dan pendapatan usaha perusahaan ini naik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama.

Baca Juga: Kuras Anggaran hingga Rp152 Miliar, Proyek Flyover di Palembang Ini Dikeluhkan oleh Masyarakat Sekitar, Apa Masalahnya?

Pada periode terbaru, MDKA mencatatkan jumlah penjualan dan pendapatan sejumlah 1,1 miliar USD atau setara Rp17 triliun.

Sementara itu, pada tahun sebelumnya di periode yang sama korporasi ini membukukan jumlah penjualan dan pendapatan hanya sebesar 626 juta USD atau setara Rp9,7 triliun.

Meskipun begitu, jumlah beban pokok pada periode terbaru melonjak tinggi mencapai 1 Miliar USD atau setara Rp15 triliun.

Baca Juga: Proyek Rp1,39 Miliar Molor, Pengerjaan Jalan Pelosok Tamansari di Kab Bogor Jawa Barat Malah Tertutup Longsor Akibat Mangkrak, Nasibnya...

Ada pula berbagai beban lainnya yang nilainya fantastis yang mana jumlah laba sebelum pajak korporasi ini hanya mencapai 5 juta USD atau setara dengan Rp77 miliar.

Setelah dikurangkan lagi dengan beban pajaknya, diketahui perusahaan tambang ini merugi 3,8 juta USD atau setara Rp58 miliar.

Angka tersebut jauh berbeda pada triwulan III pada tahun 2022 dimana keuntungan bersihnya mencapai 70 juta USD atau setara Rp1 triliun.

Baca Juga: Alami Kerugian Besar pada Triwulan III 2023, Utang PT Merdeka Copper Gold Tbk Semakin Membengkak?

Meskipun mengalami kerugian cukup besar, PT Merdeka Copper Gold Tbk memberikan dana pinjaman kepada anak usahanya PT Merdeka Battery Materials Tbk(MBMA) dengan jumlah besar.

PT Merdeka Battery Materials mendapat dana pinjaman sebesar 100 juta USD atau setara Rp1,5 triliun.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: innalar.com

Komentar