PTPN III Tegaskan Pembentukan Sub Holding SugarCo, PlamCo dan SupportingCo untuk Kepentingan Negara dan Masyarakat

- Jumat, 05 Januari 2024 | 14:40 WIB
PTPN III Tegaskan Pembentukan Sub Holding SugarCo, PlamCo dan SupportingCo untuk Kepentingan Negara dan Masyarakat

 

p
JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus mengakselerasi pembentukan subholding lainnya, yakni PalmCo dan SupportingCo.

Dilansir dari siaran pers, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) terus mengakselerasi pembentukan subholding lainnya, yakni PalmCo dan SupportingCo., setelah sukses membentuk SugarCo pada tahun 2021.

Aksi-aksi korporasi ini dilakukan sebagai bagian dari transformasi menyeluruh yang dilakukan Kementerian BUMN terhadap perusahaan-perusahaan di bawah naungannya.

Baca Juga: Tahun 2024, Garuda Baseball Softball Club Fokus Dorong Popularitas Baseball dan Softball di Indonesiap

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, pangan dan energi akan menjadi isu penting di masa yang akan.

Hal ini akibat munculnya dinamika dan tantangan global, seperti konflik Ukraina Rusia, ketegangan geopolitik, dan global warming.

Di sisi lain, ketergantungan Indonesia terhadap impor pangan masih relatif tinggi guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan stabilisasi harga.

Baca Juga: Timnas Indonesia Punya Skuad Mewah di Piala Asia 2023: 11 Pemain Abroad

“Karena itu, impor harus terus dikurangi di masa yang akan datang. Potensi Indonesia untuk menenuhi kebutuhan energi ramah lingkungan juga sangat besar dan perlu dioptimalkan. Kami meyakini, pembentukan subholding ini akan mampu mengatasi tantangan yang ada,” ujar Abdul Ghani ditulis Jumat (3/11/2023).

Saat ini, secara konsolidasi luas lahan sawit PTPN Group adalah 600 ribu hektar yang tersebar di sepuluh PTPN. Sedangkan untuk lahan tebu seluas 173 ribu hektare, terdiri dari 53 ribu HGU dan sisanya tebu rakyat yang dikelola oleh tujuh PTPN.

Pembentukan subholding, ujar Ghani, dilakukan dalam rangka, antara lain, untuk akselerasi sinergitas, optimalisasi sumber daya lebih mudah diintegrasikan, dan memperkuat daya saing PTPN sebagai instrumen negara.

pBaca Juga: Jadi Rektor UBL, Prof. Agus akan Bawa Perubahan Mengejar Ketertinggalan dari Universitas Lain

“Holdingisasi sawit (PalmCo) bukan semata merjer. Ada program lanjutan, yaitu hilirisasi untuk menghadirkan minyak goreng 1,8 juta ton pada 2026 sehingga bisa memenuhi 40 persen kebutuhan minyak goreng domestik,” tutur Ghani.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com

Komentar