Indahnya Kerajinan Topi Rajut Warga Kota Mojokerto, Tembus Pasar Serambi Makkah

Friday, 5 January 2024
Indahnya Kerajinan Topi Rajut Warga Kota Mojokerto, Tembus Pasar Serambi Makkah
Indahnya Kerajinan Topi Rajut Warga Kota Mojokerto, Tembus Pasar Serambi Makkah

paradapos.com - Geliat usaha rajut menjadi salah satu kriya bernilai jual. Berawal dari hobi, Nur Sutrami memilih melakoni usaha kerajinan rajut di rumahnya, di Jalan Empunala, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari, Kabupaten Mojokerto.

Beragam karyanya digemari masyarakat. Meski, sudah banyak usaha kerajinan rajut, tetapi Sutrami tetap eksis memproduksi kerajinan andalannya. Tergambar, puluhan kain rajut di ruang tamu milik perempuan 41 tahun ini, menjadi bahan baku utama dalam usahanya. Bisnis rajut ini, telah ia geluti dari tahun 2019 silam.

INDAH: Kerajinan rajut bunga matahari.

Berbekal hobi dan mengikuti kelas online merajut, kini Sutrami mampu menghasilkan puluhan karya dan menghasilkan cuan. ”Dulu memang hobi, terus saya tekuni lewat belajar online,” katanya, Jumat (5/1).Melalui tangan kreatif Sutrami, ia dapat membuat berbagai macam aksesori rajut.

Misalnya, gantungan kunci, miniatur buah dan bunga, topi, hingga cardigan. Semua karyanya dikerjakan sendiri di rumah. Selain rajut, ia juga dapat mengombinasikan dengan teknik sulam. ”Saya juga kombinasikan dengan teknik sulam, supaya banyak bervariasi,” imbuhnya.

Harga yang ditawarkan sangat beragam. Mulai dari Rp 8 ribu hingga Rp 30 ribu untuk  pernak-pernik kecil. Seperti gantungan kunci dan miniatur buah atau bunga. Untuk harga topi dibanderol Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu. Sedangkan jenis cardigan, Sutrami menaruh harga dari Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu. ”Harga bervariasi tergantung ukuran dan tingkat kesulitan,” tambahnya.

Sutrami menjelaskan, kerajinan rajut produksinya dipasarkan lewat media sosial. Ibu dua anak ini juga beberapa kali mengikuti berbagai event. Tak jarang pula, pelanggan langsung datang ke rumahnya untuk memesan. ”Biasanya pelanggan juga datang kerumah untuk pesan bisa juga custom ukuran, motif atau warna,” ungkapnya.

Sutrami mengungkapkan, dalam sebulan mampu meraup keuntungan dari Rp 700 ribu hingga Rp 1 juta. Pelanggan yang datang banyak dari warga lokal Mojokerto. Namun, tak jarang pemesan datang dari luar kota, mulai Jakarta, Cirebon, hingga Kota Serambi Makkah, Aceh. ”Pelanggan yang memesan dari luar Mojokerto, dikirim lewat ekspedisi,” pungkasnya. (nadya azzahra)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarmojokerto.jawapos.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini