RADARSOLO.COM- Memasuki 2024, ketahanan perbankan nasional digadang-gadang terus tumbuh. Meskipun tren suku bunga naik, kinerja perbankan diproyeksikan tetap stabil.
Kepala Bank Indonesia (BI) Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, kondisi tersebut ditopang oleh permodalan yang tinggi, likuiditas yang mencukupi, serta kinerja intermediasi yang meningkat.
Baca Juga: Puncak Arus Balik Berakhir, Tiket Kereta Api Berbagai Jurusan Melimpah
"Salah satu tantangan yang dihadapi perbankan berasal dari sisi suku bunga yang mengalami peningkatan,” ujarnya Selasa (2/1/2024).
“Terutama suku bunga acuan secara global, yang diprakirakan masih dalam level yang tinggi dalam jangka waktu yang cukup lama (higher for longer)," imbuhnya.
Namun, lanjut Joko, suku bunga domestik masih tetap kondusif dan kompetitif untuk mendukung kinerja intermediasi.
Itu karena kenaikan suku bunga acuan domestik yang lebih kecil dari kenaikan suku bunga acuan global.
Joko mengilustarikan, bahwa saat ini BI Rate hanya naik 250 bps dari 3,50 persen menjadi 6,00 persen.
Sementara suku bunga acuan Amerika Serikat (Fed Fund Rate) naik 525 bps dari 0 persen - 0,25 persen menjadi 5,25 persen -5,50 persen.
"Baru kali ini perbedaan (gap) antara BI Rate dan FFR sedemikian dekat, yang didorong oleh keberhasilan dalam pengendalian inflasi domestik," ungkapnya.
Kondisi likuiditas masih yang relatif longgar inilah, lanjut Joko, bakal memberi ruang bagi perbankan untuk mendorong pertumbuhan kredit ke depan.
Permintaan kredit diprediksi meningkat. Meski terdapat perilaku wait and see dari pelaku usaha terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Investasi yang telah terjadwal akan tetap berlanjut dan terjadi peningkatan konsumsi di beberapa daerah. Seperti Solo Raya yang menjadi destinasi wisata," kata Joko.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarsolo.jawapos.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Pinjol BRI Rp25 Juta: Bunga 1,24 Persen, Cair 15 Menit, Modal KTP!
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi