Pabrik Tumbang PHK berlanjut, Telan Korban 7.000-an Orang

Sunday, 31 December 2023
Pabrik Tumbang PHK berlanjut, Telan Korban 7.000-an Orang
Pabrik Tumbang PHK berlanjut, Telan Korban 7.000-an Orang

Dewantara News- Badai pemutusan hubungan kerja PHK masih terus berlanjut di tahun 2023. Banyak pabrik tekstil dan produk tekstil serta industri padat karya lainnya melakukan pemangkasan pekerja, merumahkan karyawan, bahkan ada yang tutup permanen.

Alasannya, tak sanggup menghadapi serbuan produk impor, produk menumpuk lalu berujung pada pengurangan produksi hingga PHK.

Penyebab lain, ekonomi di negara-negara tujuan utama pasar ekspor Indonesia, seperti Eropa dan Amerika Serikat (AS) melambat.

Sejak awal tahun 2023, sekitar 7.200 buruh telah diPHK. Di mana, 700 orang diantaranya diPHK karena pabrik tutup.

Baca Juga: 18 Perusahaan Besar Indonesia Dihantam Badai PHK Sepanjang 2023

PHK terjadi di pabrik tekstil, garmen, ekspedisi, kulit, mebel, ritel, sepatu, dan sparepart. Lokasinya tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Banten.

Pabrik-pabrik itu adalah perusahaan tempat anggota KSPN bekerja. Belum menghitung pabrik lain yang bukan anggota KSPN.

Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta mencatat, sejak awal tahun hingga bulan Oktober 2023 lalu, sebanyak 1.756 orang pekerja jadi korban PHK.

Padahal Purwakarta terkenal sebagai lokasi banyak pabrik padat karya. Hanya saja, ungkap dia, satu per satu perusahaan bertumbangan.

Baca Juga: Prajogo Pangestu Orang Kalimantan Barat Jadi Orang Terkaya Indonesia dan 45 Dunia

Ada yang tutup sepenuhnya, ada juga yang memang memilih pindah ke wilayah lain, seperti Jawa Tengah.

Salah satunya, adalah PT Eins Trend, perusahaan garmen yang juga berorientasi ekspor kini dilaporkan tutup.

Perusahaan juga sudah menyelesaikan urusan hak-hak bagi pekerja. Kondisi ini dipicu perang Rusia-Ukraina yang kemudian berlanjut ke krisis di Amerika dan Eropa

Kondisi sektor garmen juga sebelumnya telah mengalami masalah akibat Pandemi Covid-19. Dan belum bisa pulih, lalu dihantam krisis di Amerika dan Eropa.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dewantaranews.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini