paradapos.com - Skandal Toyota-Daihatsu telah menjadi sorotan utama dalam industri otomotif global belakangan ini.
Bukan hanya menimbulkan kekhawatiran di kalangan konsumen, skandal Toyota-Daihatsu juga membawa dampak signifikan pada produksi dan kepercayaan publik.
Skandal Toyota-Daihatsu ini bukanlah masalah kecil. Kasus ini turut mempengaruhi sejumlah besar model dan merek mobil yang diproduksi oleh Daihatsu dan afiliasinya, termasuk Toyota.
Skandal Toyota-Daihatsu ini diketahui melibatkan aksi kecurangan dari pihak Daihatsu Motor atas ketentuan regulasi Jepang.
Sebelumnya, pada Desember 2023 ini, Toyota dan Daihatsu di Jepang serempak menghentikan sementara distribusi mobil. Baik yang diproduksi di Jepang maupun di luar Jepang.
Hal ini buntut dari terungkapnya skandal berupa manipulasi hasil tes keselamatan untuk pengajuan izin pada pertengahan tahun ini.
Daihatsu Motors mengaku curang pada desain pintu dan pengecohan uji tabrak samping.
Terbaru, melansir Japan Times, Daihatsu terlibat dalam 174 insiden penipuan terbaru yang mencakup 25 kategori pengujian kendaraan di Jepang.
Tercatat, ada 64 model yang terkena dampak dari skandal terbaru ini. Termasuk beberapa model yang diproduksi di Indonesia.
Diberitakan Antara pada 26 Desember 2023, Daihatsu Motor telah mengumumkan penangguhan distribusi semua mobilnya secara global untuk sementara waktu.
Masa penangguhan bakal berlangsung sampai periode akhir Januari. Akibatnya, keputusan ini diprediksi berdampak langsung pada lebih dari 8.000 pemasok dan perusahaan induknya, Toyota Motor Corp.
Sejumlah model mobil terdampak oleh skandal ini, termasuk beberapa yang populer di Indonesia. Salah satu model yang tercatat dalam skandal ini yaitu tipe Avanza.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaranetwork.com
Artikel Terkait
Ahok Mundur Dukung Ganjar, Menteri BUMN Erick Terus Terang Dukung Prabowo
Pinjol BRI Rp25 Juta: Bunga 1,24 Persen, Cair 15 Menit, Modal KTP!
Grand Opening 911 Coffee, Bupati Garut Sebut TNI-Polri Dukung Kedatangan Investor
Erick Thohir Anggap Usulan Perubahan BUMN Jadi Koperasi Sebagai Sebuah Ironi